PENGELOLAAN DATA
Menyediakan data baseline merupakan komponen kunci dalam mendukung pemerintah pada tingkat daerah dan nasional dalam usaha mereka untuk mengurangi emisi karbon. BIOCLIME secara spesifik berfokus pada data sektor kehutanan yang dibuat melalui pendekatan spasial agar dapat mengarusutamakan kebijakan 'Satu Peta' Indonesia.
Para mitra BIOCLIME menerima dukungan dalam bentuk pembangunan kapasitas, dan pengalihan pengetauan dan teknologi, yang memampukan mereka untuk mengumpulkan dan mengelola data baseline pada daerah-daerah proyek di Sumatra Selatan dengan menggunakan pencitraan beresolusi tinggi seperti SPOT dan RapidEye dari daerah-daerah terpilih untuk estimasi biomassa dan pengukuran karbon sebagai dasar untuk sistem MRV. Data spasial juga digunakan untuk menilai dan mengekstrapolasi data biodiversitas berdasarkan inventarisasi terestrial karbon dan biodiversitas termasuk satwa liar di daerah-daerah dengan biodiversitas tinggi.
BIOCLIME juga berfokus pada mendukung berbagai jejaring data yang berbeda, termasuk Jaringan Data Spasial Kehutanan (JDSK). Tujuan sebuah proyek ialah mendukung kantor-kantor kehutanan pemerintah daerah dalam menyusun sistem spasial terpadu dan transparan yang dikelola oleh kesatuan-kesatuan pengelola hutan tingkat kabupaten dan provinsi. Melalui berbagai usaha ini proyek tersebut berkontribusi pada sistem perencanaan spasial, yang dikelola oleh badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda), kantor-kantor yang bertanggung jawab untuk perencanaan spasial.
Proyek ini juga mendukung pemerintah provinsi dalam mematuhi sistem pelaporan emisi karbon nasional. Jadi, penting untuk memperkenalkan dan melaksanakan suatu sistem pemantauan, pelaporan dan verifikasi (MRV), dengan menggunakan berbagai teknologi baru, termasuk data LiDAR. Agar dapat memantau berbagai perubahan penggunaan lahan dan fragmentasi secara tepat waktu, sebagai tambahan mendukung pencitraan SPOT-6 dan SPOT-7, proyek ini juga mendukung diperkenalkannya drone untuk pemantauan daerah-daerah tertentu.