Hutan di Indonesia
Indonesia memiliki area hutan hujan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. Hutan di Indonesia menutupi sekitar 133,57 juta hektar, atau 71% dari total luas lahannya (187,9 juta ha).
Namun, degradasi hutan Indonesia dan menurunnya biodiversitas telah terjadi pada skala masif sebagai akibat dari pengelolaan hutan tidak berkelanjutan, kebakaran hutan dan pembalakan liar. Sebagai tambahan pada degradasi yang terus berlangsung ini, hutan-hutan Indonesia musnah pada kecepatan yang mengkhawatirkan karena konversi lahan hutan untuk berbagai penggunaan hutan lainnya.
Meskipun terus tinggi, laju deforestasi telah berfluktuasi antara periode-periode berbeda:
- 1982-1990 0,90 juta ha/tahun
- 1990-1997 1,80 juta ha/tahun
- 1997-2000 2,83 juta ha/tahun
- 2000-2005 1,08 juta ha/tahun
- 2011-2012 0,60 juta ha/tahun
Laju deforestasi tinggi di Indonesia telah menjadikan negara tersebut sebagai salah satu pengemisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Konversi hutan gambut, dan kebakaran hutan tak terkendali telah menjadi kontributor emisi utama dari sektor kehutanan Indonesia. Menurut inventaris GRK Nasional, perubahan tata guna lahan dan sektor kehutanan berkontribusi pada lebih dari 50% total emisi Indonesia.
Di Konferensi Perubahan Iklim di Bali (COP 13) pada Desember 2007, relevansi tinggi dari REDD (Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) diakui mengarah pada permintaan untuk demonstrasi aktivitas REDD agar dapat memperoleh pengalaman di lapangan.