Dialog Interaktif: Pembangunan Hijau dan Kemitraan untuk Pengelolaan Lanskap di Sumatera Selatan

Bioclime diundang untuk menghadiri acara siaran langsung Dialog Interaktif di Sriwijaya TV pada hari Rabu, tanggal 29 Maret 2017 dari jam 19:00–20:00 WIB. Acara tersebut, yang berjudul NGOPI 45, merupakan sesi primetime yang membahas isu-isu penting di Sumatera Selatan berkaitan dengan masalah pendidikan, lingkungan, politik, budaya dsb. Acara dialog, yang dipandu oleh presenter Adlia Nazila, menampilkan tiga narasumber utama, yaitu: Bpk. Ishak Mekki selaku Wakil Gubernur Sumsel, Bpk. Dr. Najib Asmani selaku Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Perubahan Iklim, dan Mr. Berthold Haasler selaku Team Leader GIZ Bioclime

Baca laporan lengkap

Penanaman Rehabilitasi Lahan Gambut Bekas Terbakar di Hutan Desa Kepayang

Penanaman di lahan gambut bekas terbakar di Hutan Desa Kepayang merupakan keberlanjutan dari kegiatan pelatihan penanaman dan pembuatan pembibitan yang telah dilakukan Bulan Februari 2017. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 26 Maret ini diarahkan langsung oleh peneliti dari BP2LHK (Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Palembang Bapak Ir Bastoni M Si dan Teten Rahman. Peserta adalah anggota kelompok tani hutan dari Dusun II Desa Kepayang dan Talang Nuaran yang keseluruhan berjumlah 11 orang. Penanaman direncanakan pada hutan seluas 5 Ha, serta dilakukan pada demplot lahan yang telah dikembangkan sebelumnya pada saat pelatihan sehingga total keseluruhan adalah 6 Ha. Sistem penanaman adalah agroforestry ; jelutung dan tanaman kehutanan (kayu pulai, tembusu, dan kayu labu).

Baca laporan lengkap

Manajemen Kemitraan KPH dan Kelompok Masyarakat

Dalam rangka mendorong KPH di Sumatera Selatan agar tidak tergantung pada dana APBN dan APBD, maka KPH diarahkan agar bisa mengembangkan dan menjalankan rencana bisnis dengan bermitra bersama masyarakat sekitar hutan atau melalui pendekatan Community based Forest Management (CBFM). Unit-unit KPH yang ada di Sumatera Selatan akan terus di dorong untuk menghasilkan barang dan jasa dari segenap potensi yang ada di wilayah kerjanya.

Baca laporan lengkap

Pemantauan Partisipatif Perubahan Tutupan dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengggunakan Inovasi Teknologi Un-Manned Aerial Vehicle (UAV)

Kebakaran dan Emisi Karbon 2015

Hasil penelitian dari CIFOR (Centre for International Forestry Research) menyebutkan lebih dari 90% emisi karbon pada tahun 2015 atau sebanyak 884 juta ton karbon dioksida dihasilkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas karhutla tahun 2015 di Indonesia sebesar 2,6 juta hektar dan hampir 40% disumbangkan dari Prov. Sumatera Selatan. Kejadian karhutla tahun 2015 hampir sama dengan tahun 1997 yang disebabkan karena kondisi alam dan aktivitas manusia serta didorong perubahan iklim dan fenomena El-nino.

baca artikel lengkap