Perayaan Hari Konservasi Nasional dan Global Tiger Day 2015
Bertepatan dengan peringatan hari konservasi nasional, Tigerheart Palembang menggelar perayaan Global Tiger Day 2015 pada tanggal 9 Agustus di Kambang Iwak Family Park dengan tema “Act Now! Keep the Forest for Tigers”. Kegiatan ini di dukung oleh Mapala UIN Raden Fatah, Theater Arafah, GIZ Bioclime, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Palembang (BKSDA), Sriwijaya Animal Lover (SAL), dan OPA (Organisasi Pencinta Alam).
Acara serupa diselenggarakan di 7 (tujuh) kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Palembang, Medan, Jambi, Pekanbaru, Padang, dan Purwokerto dengan beragam kegiatan seperti orasi kampanye, pentas teatrikal, face painting, photobooth, dan dukungan jempol dari masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan bagi Harimau Sumatera di Indonesia.
Global Tiger Day (GTD) sendiri merupakan kegiatan tahunan untuk meningkatkan kepedulian terhadap konservasi harimau di dunia. Peringatan ini ditetapkan pada Tiger Summit, di St.Petersburg Rusia pada 29 Juli 2010. Peringatan GTD di Indonesia dilaksanakan pertama kali tahun 2013 oleh Forum Harimau Kita (FHK) bersama Tigerheart yang merupakan jaringan relawan FHK.
Lebih lanjut, Dono Ciputra, Koordinator Tiger Heart Palembang mengatakan bahwa selain didukung lembaga non profit bidang konservasi, mereka juga mengajak rekan-rekan komunitas dan sahabat peduli lingkungan untuk ambil bagian dalam acara tersebut.
Inisiatif kampanye muncul dari keprihatinan terhadap jumlah Harimau Sumatera yang kian menurun. Menurut data IUCN (International Union for Conservation of Nature), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) hanya berkisar 400-600 ekor saja dan dikategorikan kritis dalam kepunahan. Selain pemburuan dan perdagangan, menurunnya populasi Harimau Sumatera disebabkan karena berkurangnya hutan sebagai rumah harimau. Pada periode 2002-2012, diperkirakan 2,8 juta hektar hutan hilang di sumatera, setara dengan 590 hektar sehari ( Margono dkk, 2014). Berkurangnya luas hutan terjadi karena konversi hutan menjadi perkebunan sawit, hutan tanaman industri, dan perambahan liar.