Pemaparan teknologi perhitungan areal bekas terbakar dan uji akurasi pesawat tanpa awak (drone) untuk monitoring kehutanan oleh BIOCLIME
Surabaya, 02 November 2015
International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing (ICOIRS) baru-baru ini digelar di Surabaya tanggal 27-28 Oktober 2015. Penyelenggara kegiatan, Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) dan Insititute Teknologi Surabaya (ITS) menjelaskan bahwa konferensi dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari universitas/akademisi, peneliti, pemerintah, dan praktisi.
GIZ BIOCLIME dalam kegiatan ini memaparkan teknologi perhitungan areal bekas terbakar (presenter : Muara Laut tarigan) dan uji akurasi pesawat tanpa awak (drone) untuk monitoring kehutanan (presenter: Dudy Nugroho).
Pada kesempatan yang sama tanggal 28-19 Oktober 2015, BIOCLIME juga bergabung dalam lokakarya penggunaan drone dan sosialisasi Peraturan menteri Perhubungan 9/2015 tentang aturan penggunaan drone di Indonesia, khususnya mengenai penentuan wilayah terbang dan proses perijinan penerbangan. Sejak Bulan Mei 2015, Kementrian Perhubungan RI telah menerbitkan aturan tentang penggunaan drone, namun masih menunggu pembahasan lebih lanjut guna mensinergikan aturan nasional dan internasional terkait regulasi dan proses perijinan penerbangan.
Terdapat dua pasal penting dalam pembahasan peraturan drone yakni: (pasal 2) ketentuan umum pengoperasian untuk kawasan udara terlarang/prohibited area dan kawasan udara terbatas/restricted area, serta (pasal 3) ketentuan khusus operasional ketinggian terbang yang tidak lebih dari 150 meter.
Saat ini masih muncul sejumlah perdebatan mengenai pengelompokkan jenis drone yang digunakan untuk perijinan terbang dan regulasi yang juga dibahas oleh LAPAN dan kementrian terkait guna proses perbaikan di masa yang akan datang.
Website link:
http://mapin.or.id/blog/2015/09/17/pustekbang-lapan-bahas-regulasi-nasional-uav/
http://www.pasca.geomatika.its.ac.id/?p=381
http://hubud.dephub.go.id/?id/kepmen
Contact : dudy.adi@giz.de