Penguatan Kelompok Tani Masyarakat Peduli Hutan dan Keanekaragaman Hayati
Salah satu upaya BIOCLIME untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hutan secara lestari adalah dengan memfasilitasi terbentuknya kelompok tani masyarakat peduli hutan dan keanekaragaman hayati. Pada tahun 2014 hingga awal tahun 2015, BIOCLIME telah memfasilitasi terbentuknya 5 (lima) kelompok masyarakat desa di 4 (empat) kabupaten yang merupakan mitra project. Kelompok Muara Sungsang Mandiri dan kelompok Tunas Harapan merupakan kelompok yang terbentuk di Desa Muara Sungsang dan Karang Panggung. Kelompok ini diharapkan menjadi embrio awal kemandirian masyarakat desa dalam upaya menyusun perencanaan dan pengelolaan hutan secara lestari dan berkelanjutan.
Sebagai kelompok yang baru berdiri, Muara Sungsang Mandiri dan Tunas Harapan perlu mendapat pendampingan dan penguatan organisasi, sehingga bisa mengatasi permasalahan yang muncul selama anggota berkegiatan dalam kelompok serta mampu menyusun (diantaranya) : AD/ART kelompok (Aturan Dasar/Aturan Rumah Tangga), sistem pembukuan pengelolaan administrasi dan keuangan yang perlu diterapkan, peran dan fungsi stakeholder serta jaringan yang bisa dikembangkan, dalam hal ini KPH, serta LSM lokal. Di masa yang akan datang, para stakeholder tersebut diharapkan bisa membantu kelompok masyarakat dalam penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Menilai kebutuhan kelompok masyarakat dan berdasarkan hasil rekomendasi dari kegiatan terdahulu (pembentukan kelompok tani masyarakat) maka BIOCLIME menyelenggarakan pelatihan manajemen organisasi kelompok di Desa Karang Panggung dan Muara Sungsang, Banyuasin.
Pelatihan di Desa Karang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus 2015 diikuti oleh 31 orang peserta (27 laki-laki, 4 perempuan). Stakeholder yang terlibat berasal dari KPHP Lakitan. Sedangkan di Muara Sungsang, kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15-16 September 2015 dengan melibatkan KPHL Banyuasin yang merupakan mitra BIOCLIME dan sebelumnya juga berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan masyarakat. Pelatihan diikuti oleh 25 orang peserta (19 laki-laki, 6 perempuan), sedangkan pelatih berasal dari Yayasan Kemasda Ogan Ilir yang telah berpengalaman dalam kegiatan pendampingan masyarakat bidang kehutanan.
Adapun tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah (sosial, ekonomi, budaya serta politik) agar kelompok semakin dinamis dan berkeadilan gender
Contact:
Nyimas Wardah
Capacity Development and PR