Pagar Virtual Cegah Drone Masuk Area Berbahaya

Pagar Virtual Cegah Drone Masuk Area Berbahaya

Yoga Hastyadi Widiartanto - Kompas Tekno
Minggu, 22 November 2015 | 13:17 WIB
KOMPAS.com - Entah disengaja atau tidak, ada saja kejadian drone "nyasar" terbang ke daerah berbahaya, misalnya dekat lapangan terbang.

Untuk mencegah hal-hal seperti ini berulang di masa depan, pabrikan drone DJI berinisiatif
mengembangkan sebuah sistem geofencing atau "pagar" khusus yang berfungsi mencegah drone masuk ke wilayah terlarang.
Read full article: http://tekno.kompas.com/read/2015/11/22/13170067/Pagar.Virtual.Cegah.Drone.Masuk.Area.Berbahaya

BPBD Muaraenim Gelar Sosialisasi Antisipasi Bencana Alam

Senin, 23 November 2015 11:07

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaraenim menggelar kegiatan Sosialisasi Pengenalan dan Antisipasi Akan Bencana Alam Angkatan I.

Kegiatan digelar selama dua hari yakni dari tanggal 23-24 November 2015 di hotel Griya Sintesa Peninsula Muaraenim, Senin (23/11/2015) pukul 10.00.

Read full article: http://palembang.tribunnews.com/2015/11/23/bpbd-muaraenim-gelar-sosialisasi-antisipasi-bencana-alam

Sebelum Hentikan Operasi Pemadaman, BNPB Akan Rakor

Palembang, 18 November 2015----Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi sinyal jika operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan akan segera berakhir. Pasalnya saat ini sejumlah daerah di Sumatera mulai memasuki musim hujan. Akibatnya titik api semakin berkurang dan jarak pandang kembali normal. Sinyal tersebut disampaikan oleh kepala BNPB Willem Rampangilei di Palembang, Selasa (17/8). Pekan depan Willem akan mengundang seluruh pemangku kepentingan ke kantornya.

"Selasa pekan depan kami akan mendengarkan langsung laporan dari daerah-daerah," kata Willem. Menurutnya setelah menerimah laporan dari Gubernur, bupati dan para komandan satuan tugas, maka pihaknya baru berani mengambil keputusan terbaik dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Hingga kemarin pihaknya belum berani menarik personil dan peralatan di daerah rawan kebakaran meskipun hujan telah memadamkan sebagian titik api.

"Jangan sampai api hidup dan membesar lagi setelah kami menarik seluruh aset," ujar Willem.Menurut Willem, berdasarkan laporan BMKG dan para komandan satuan tugas bahwa hujan mulai turun di Sumatera Selatan, Kalimantan, Riau maupun Jambi. Namun hujan tersebut belum berhasil memadamkan api secara keseluruhan. Hujan hanya bisa memadamkan sebagian titik api saja. Sehingga pihaknya tetap melajutkan operasi pemadaman dari darat dan juga udara.

"Sebelum Rakor, saya juga akan bersafari ke Sumatera dan Kalimantan untuk melihat langsung kondisi di lapangan," kata Willem menambahkan penjelasannya. Kemarin, Willem bersama pejabat terkait di Posko utama satuan tugas siaga bencana asap Sumsel, memantau dari udara titik api di wilayah Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, serta daerah lain rawan kebakaran lainnya. Selanjutnya ia juga akan terbang ke Jambi, Riau maupun Kalimantan untuk keperluan serupa. Pantau tersebut kata dia sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk mengambil langkah strategis lainnya.

Sementara itu Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah mengatakan titik api masih fluktuatif. Namun ia menjamin, jumlahnya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan beberapa pekan yang lalu.  Selasa kemarin misalnya, terdeteksi 52 hotspot di Sumsel. Berdasarkan data penginderaan oleh satelit terra dan aqua, di OKI terdapat 27 titik api, Ogan Ilir 4 titik, Ogan Komering Ulu (OKU) 6 titik, OKU Selatan 6 titik, masing-masing 3 titik di Muara Enim dan Musi Banyuasin, serta dua titik di OKU Timur. "Jumlahnya terus berubah dari hari ke hari namun tentu jauh sangat berkurang," katanya.

BIOCLIME report

1.000 Prajurit TNI Selesaikan Tugas Pemadaman Hotspot di Sumsel

Senin, 23 November 2015 10:58

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 1.000 prajurit TNI yang telah membantu pemadaman titik api di Sumsel dikembalikan ke Jakarta pada Senin (23/11/2015).

Hal tersebut dilakukan mengingat hotspot di kawasan Sumsel mulai mampu dipadamkan.

Untuk titik api berdasarkan pantauan satelit Modis Terra dan Aqua tinggal 9 titik api yang menyebar namun diakuinya jarak pandang saat ini sudah normal.

Read full article: http://palembang.tribunnews.com/2015/11/23/1000-prajurit-tni-selesaikan-tugas-pemadaman-hotspot-di-sumsel