Tim Restorasi Gambut Sumsel Berharap Semua Pihak Fokus Cegah Kebakaran

Musim kemarau diperkirakan berlangsung akhir Mei 2016. Pemerintah dan masyarakat di Sumatera Selatan (Sumsel) cemas bencana kabut asap terjadi. Dr. Najib Asmani, Koordinator Tim Restorasi Gambut (TRG) Sumatera Selatan, berharap semua pihak yang bekerja untuk mengatasi persoalan lahan gambut fokus pada pencegahan kebakaran dan konflik tahun ini.

“Pembasahan atau rewetting lahan gambut merupakan target utama kita sebelum musim kemarau datang. Jika kemarau datang, kita fokus pada upaya pencegahan kebakaran, termasuk melakukan upaya pembasahan lahan,” kata Najib kepada Mongabay Indonesia, Rabu (18/05/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/05/20/tim-restorasi-gambut-sumsel-berharap-semua-pihak-fokus-cegah-kebakaran/

Bukan Rumah Biasa, Kapuas Hulu Bangun Rumah Workshop Madu Hutan

Ini bukan rumah biasa. Fungsinya pun tidak seperti kebanyakan rumah yang ada. Ia semacam wadah tempat menggali informasi, sekaligus menjadi tahap awal pengolahan madu hutan organik dalam kemasan. Begitulah gambaran Rumah Workshop Madu Hutan yang akan dikelola Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS) di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.

Rumah itu berdiri pada Sabtu (14/5/2016) di Dusun Semangit, Desa Nanga Leboyan, Kecamatan Selimbau dan diresmikan penggunaannya oleh Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir. “Rumah Workshop Madu Hutan ini sudah selaras dengan harapan pemerintah daerah,” kata Nasir melalui siaran pers yang dikirim Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS) ke Mongabay Indonesia di Pontianak, Minggu (15/5/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/05/16/kapuas-hulu-dan-bukan-bangunan-biasa-rumah-workshop-madu-hutan/

Indonesia Protes UU Polusi Asap Singapura

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah sejak awal menyampaikan keberatan atas Undang-Undang Polusi Asap Lintas Perbatasan (Transboundary Haze Pollution Act /THPA) yang disahkan parlemen Singapura pada 2014.

Peraturan itu mulai menampakkan “taringnya” setelah Badan Lingkungan Nasional (National Environment Agency/NEA) Singapura mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap direktur sebuah perusahaan Indonesia, Kamis, 12 Mei 2016.

sumber: https://dunia.tempo.co/read/news/2016/05/12/118770339/indonesia-protes-uu-polusi-asap-singapura

Hari Air Dunia, Pemerintah Minta Konservasi Lahan Diperbanyak

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar pameran Hari Air di Gelora Bung Karno, Selasa, 10 Mei 2016. Hari Air Dunia adalah agenda tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengedukasi pengelolaan sumber daya air kepada masyarakat secara umum.

Dalam perayaan kali ini, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Mudjiadi menekankan pentingnya konservasi lahan bagi ketersediaan air. "Selama ini kita lebih banyak (berfokus) ke pemanfaatannya daripada pelestarian. Ke depan, harus ada keseimbangan. Kegiatan konservasi ditingkatkan sehingga lahan kritis berkurang," ujarnya saat ditemui di pameran.

sumber: https://nasional.tempo.co/read/news/2016/05/11/206769935/hari-air-dunia-pemerintah-minta-konservasi-lahan-diperbanyak

Pangdam II Sriwijaya Ingatkan Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan 2016

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson SIP mengingatkan jajarannya terutama kepada Pejabat Danrem yang baru Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo SIP agar waspada dan siaga mengantisipasi ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelang musim panas ini.

"Ingat ke depan kita ada ancaman musim panas Karhutlah. Konsep yang sudah dilakukan patroli selama ini terus ditingkatkan. Dicek kembali embung-embungnya. Irigasi-irigasi yang dilakukan kerjasama dengan seluruh instansi yang terkait. Dan konsep itu sudah kita lakukan bersama selama ini. Tiap hari kita ada laporan. Begitu ada temuan masalah hotspot, baik dari PIR maupun NOA, itu langsung masing-masing satuan menindaklanjuti. Dan malamnya laporannya ke Ibu Menteri langsung," seru Pangdam pada sertijab Komandan Korem 044/Garuda Dempo dari Kol Inf Tri Winarno kepada Pejabat Danrem yang baru Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo di Balai Prajurit Sekanak, Sabtu (7/5/2016).

sumber: http://palembang.tribunnews.com/2016/05/08/pangdam-ii-sriwijaya-ingatkan-ancaman-kebakaran-hutan-dan-lahan-2016

BRG: Kriteria Gambut yang Direstorasi di Sumatera Selatan, Bukan hanya Ketebalan

Badan Restorasi Gambut (BRG) Nasional menetapkan delapan Kawasan Hidrologis Gambut (KHG) prioritas di Sumatera Selatan (Sumsel). Delapan KHG ini berdasarkan kriteria perlindungan gambut.

“Kriteria itu, pertama berdasarkan ketebalan tiga meter atau lebih. Kedua, kawasan plasma nutfah spesifik atau endemik. Ketiga, adanya spesies yang dilindungi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Keempat, perlindungan cagar budaya. Kelima, ekosistem gambut yang berada di kawasan lindung sebagaimana ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah, kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan konservasi,” kata Budi Wardhana, Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama Badan Restorasi Gambut (BRG) Nasional, dalam Rapat Koordinasi Tim Restorasi Gambut (TRG) Sumatera Selatan, Kamis (28/04/2016).

sumber http://www.mongabay.co.id/2016/05/01/brg-kriteria-gambut-yang-direstorasi-di-sumatera-selatan-bukan-hanya-ketebalan/

Alex Noerdin: Jika Menjalankan Amanat Sriwijaya, Gambut Pasti Terjaga

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin mengatakan jika pembangunan terdahulu dijalankan dengan amanat Prasasti Talang Tuwo, prasasti ekologi milik Kerajaan Sriwijaya, maka kerusakan lahan gambut yang menjadi persoalan pada saat ini tidak akan terjadi. Dia pun harus berpikir mencari siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut, sebab pemerintah Sumsel tidak pernah mengeluarkan izin penggunaan lahan gambut.

“Kita bodoh atau dibodohi, sehingga lahan gambut tersebut rusak, dan kita terpaksa mengeluarkan dana yang besar untuk merestorasi sedikitnya 2 juta hektare. Padahal jika lahan gambut tidak rusak, dana tersebut dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat,” kata Alex Noerdin, saat membuka Rapat Koordinasi Tim Restorasi Gambut Sumsel, di Hotel Aston Palembang, Kamis (28/04/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/04/29/alex-noerdin-jika-menjalankan-amanat-sriwijaya-gambut-pasti-terjaga/

Hakim Bersertifikasi Lingkungan akan Diprioritaskan Kawal Wilayah Karhutlah

Lemahnya penegakan hukum atau adanya ketidakpuasan publik terhadap keputusan pengadilan terhadap kasus lingkungan hidup, salah satunya disebabkan karena minimnya hakim bersertifikasi lingkungan hidup. Dari delapan ribuan hakim yang ada, hanya 413 hakim yang bersertifikasi lingkungan hidup. Untuk itu, Mahkamah Agung (MA) akan memprioritaskan hakim bersertifikasi lingkungan hidup bekerja di wilayah yang banyak persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutlah).

“Penempatan hakim bersertifikasi lingkungan hidup akan dipetakan, di mana ada hot spot atau ada kejadian (karhutlah), maka daerah tersebut akan diprioritaskan,” kata Hakim Agung I Gusti Sumanatha, di sela lokakarya Implementasi Pedoman Penomoran Perkara Lingkungan Hidup yang digelar Mahkamah Agung (MA), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), REDD+UNDP di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (26/04/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/04/27/hakim-bersertifikasi-lingkungan-akan-diprioritaskan-kawal-wilayah-karhutlah/

Pantai Surabaya Direklamasi, Migrasi Burung Menyusut

TEMPO.CO, Surabaya – Populasi burung pantai yang bermigrasi di Surabaya mengalami penyusutan tiap tahun akibat reklamasi. Reklamasi terjadi di kawasan mangrove Wonorejo, berupa pengalihan fungsi lahan menjadi perumahan dan apartemen. “Sejak 2005, jumlah burung migran menurun 100-200 ekor setiap tahun,” ujar pengamat dan konsultan burung, Iwan Londo Febrianto, saat dihubungi Tempo, Senin, 25 April 2016.

Dalam laporan Profil Keanekaragaman Hayati Surabaya tahun 2012 yang diterbitkan Badan Lingkungan Hidup Surabaya, luas hutan mangrove pada 2011 di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) adalah 471,15 hektare. Sedangkan pada 2010 luasnya sekitar 491,62 hektare.

sumber: https://nasional.tempo.co/read/news/2016/04/25/206765597/pantai-surabaya-direklamasi-migrasi-burung-menyusut