Ekspedisi Taman Nasional Tesso Nilo: Upaya Menyelamatkan yang Tersisa (2)

PEKANBARU, KOMPAS.com – Tidak semua kisah ekspedisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) menyedihkan. Masih ada hal menggembirakan dari penemuan vegetasi flora dan fauna yang semestinya dapat dipertahankan.

Menurut Ketua Tim Ekspedisi TNTN 2016 Fajar Perdana Riski, masih ditemukan berbagai tanaman yang berasal dari klan langka Dipterocarpaceae.

Pemerintah Kebut Restorasi Lahan Gambu

Metrotvnews.com, Jakarta: Persoalan kebakaran lahan dari ekspansi lahan gambut menjadi perhatian pemerintah Joko Widodo. Badan Restorasi Gambut (BRG) yang dibentuk lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2016, pemerintah tengah mengebut proses restorasi lahan gambut yang berdayaguna tinggi tapi dieksploitasi berlebihan.

“Saat ini kita tengah mengerjakan beberapa restorasi peat atau lahan gambut, bersama teman-teman yang sudah punya program,” kata Kepala BRG Nizar Fuad di Kantor Media Group, Selasa (1/3/2016)...

sumber: http://news.metrotvnews.com/read/2016/03/01/492442/pemerintah-kebut-restorasi-lahan-gambut

Bahaya Rehabilitasi Orang Utan Sembarangan

TEMPO.CO, Jerman - Sekilas, Rani dan Siswoyo, dua orang utan betina dewasa yang diselamatkan dari perdagangan ilegal, tampak serupa dengan mamalia berambut oranye lainnya di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Padahal keduanya berasal dari Sarawak, Kalimantan Barat.

Kesamaan rupa fisik ini kerap membuat peneliti kurang berhati-hati saat melepaskan kembali orang utan ke alam liar. “Seharusnya ada tes genetika untuk memastikan spesies orang utan sebelum melepasliarkan mereka,” kata Graham L. Banes dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Jerman, seperti dilansir dari Science Daily, Ahad, 28 Februari 2016.

sumber: https://tekno.tempo.co/read/news/2016/02/29/061749168/bahaya-rehabilitasi-orang-utan-sembarangan

Plastik Dijual, Namun Sampah Plastik di Laut Tetap Tinggi

Keputusan Pemerintah Indonesia untuk tidak lagi menggratiskan kantong plastik seharga Rp200 per kantong, dinilai akan berdampak positif pada kesehatan laut Indonesia. Hal itu, karena laut Indonesia selama ini masih tak bisa dilepaskan dari sampah kantong plastik.

Namun, meski sudah ada pengaturan distribusi kantong plastik di darat, sampah plastik diperkirakan tidak akan langsung turun signifikan. Penyebabnya, karena masyarakat masih merasa mampu membeli kantong plastik seharga Rp200.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/02/24/plastik-dijual-namun-sampah-plastik-di-laut-tetap-tinggi/

Minimarket Terapkan Kantong Plastik Berbayar Per Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com — Minimarket di Jakarta sudah menerapkan kantong plastik berbayar Rp 200 mulai Minggu (21/2/2016) ini. Kebijakan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.

Di dalam aturan itu ditetapkan, kantong plastik berbayar Rp 200 dan sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2016/02/21/14292961/Minimarket.Terapkan.Kantong.Plastik.Berbayar.Per.Hari.Ini?utm_campaign=related&utm_medium=bp-kompas&utm_source=news&

Sulit Benahi Tata Kelola Gambut Kala Peta Masih Belum Akurat

Guna mendapatkan pemetaan gambut lebih baik, BIG dengan dukungan Packard Foundation mengadakan Kompetisi Metode Pemetaan Gambut atau Peat Prize yang dimulai 2 Februari 2016. Pengumuman pemenang pada akhir 2017.

Indonesia memiliki lahan gambut luas, setidaknya lebih 20 juta hektar. Namun, hingga kini, peta gambut yang dimiliki masih belum akurat. Pemetaan belum rinci, baru indikatif dengan skala 1:250.000, dan tak dapat mengetahui kedalaman gambut dengan tepat. Tak pelak, pemetaan minim ini menjadi salah satu penyebab tata kelola buruk. Gambut-gambut tebal bahkan kubah tereksploitasi hingga menimbulkan kerusakan parah berbuntut masalah, salah satu kebakaran hebat. Guna mendapatkan metode andal pemetaan gambut inilah, Badan Informasi Geospasial (BIG) membuat Kompetisi Metode Pemetaan Gambut Indonesia (Peat Prize) dengan dukungan David and Lucile Packard Foundation.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/02/16/sulit-benahi-tata-kelola-gambut-kala-peta-masih-belum-akurat/

BNPB: Waspadai Banjir dan Longsor sampai Akhir Februari

Banjir dan longsor di berbagai daerah Indonesia diprediksi terjadi hingga penghujung Februari. Meskipun begitu, sebagian tak hujan karena masih ada pengaruh El-Nino hingga musim hujan mundur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sampai akhir Februari banjir dan longsor berpotensi terjadi terutama di selatan ekuator.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/02/11/bnpb-waspadai-banjir-dan-longsor-sampai-akhir-februari/

Menteri Lingkungan Norwegia Bahas Implementasi Kerja sampai Komitmen Dana Restorasi Gambut

Rabu(3/2/16), Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia, Vidar Helgesen melakukan pertemuan dengan beberapa menteri Indonesia, antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Menteri Keuangan. Setelah itu, dia bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Bahasan pertemuan soal perkembangan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi (REDD+) dalam kaitan komitmen US$1 miliar Pemerintah Norwegia, seperti tertuang dalam Letter of Intent (LoI) antar dua negara ini.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/02/03/menteri-lingkungan-norwegia-bahas-implementasi-kerja-sampai-komitmen-dana-restorasi-gambut/

Putusan Hukum Ini Beri Kabar Baik bagi Lingkungan, Apakah Itu?

Akhir Desember 2015, mendapatkan kabar duka karena gugatan perdata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp7,9 triliun kepada perusahaan HTI pemasok APP, PT Bumi Mekar Hijau (BMH), pupus oleh hakim di Pengadilan Negeri Sumatera Selatan. Pada Desember 2015 sampai Januari 2016, ternyata ada kabar gembira dari penegakan hukum lingkungan dan kehutanan. Beberapa gugatan hukum terhadap penjahat lingkungan membuahkan hasil. Para perusak lingkungan itu dihukum penjara dan denda miliaran rupiah.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/01/30/putusan-hukum-ini-beri-kabar-baik-bagi-lingkungan-apakah-itu/