6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan

INDOPOS.CO.ID – Mengantisi puncak kemarau, pada September mendatang, enam provinsi menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan. Penetapan ini guna memudahkan akses BNPB dan BPBD untuk menggerakkan potensi sumber daya yang ada.

Adapun enam provinsi tersebut meliputi, Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Periode siaga darurat karhutla masing-masing provinsi adalah Riau (1 Maret- 30 November 2016), Jambi (27 Agustus – 14 Oktober 2016), Sumatera Selatan (7 Maret – 30 November 2016), Kalimantan Barat (1 Juni – 1 November 2016), Kalimantan Tengah (11 Agustus – 8 oktober 2016), dan Kalimantan Selatan (15 Agustus – 15 November 2016).

sumber: http://indopos.co.id/6-provinsi-siaga-darurat-kebakaran-hutan/

Luas Taman Nasional Tesso Nilo Tersisa 23 Ribu Hektare

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo Darmanto mengatakan luas hutan alam di kawasan Tesso Nilo, Riau, tinggal tersisa 23 ribu hektare. Lahan itu terus menyusut akibat ulah perambahan ilegal.

Padahal, kata dia, pada 2014 pemerintah menetapkan luas lahan taman nasional harus 81.791 hektare. "Perambahan ilegal dilakukan secara masif oleh masyarakat," kata Darmanto, Jumat, 19 Agustus 2016.

sumber: https://nasional.tempo.co/read/news/2016/08/19/206797317/luas-taman-nasional-tesso-nilo-tersisa-23-ribu-hektare

Kabupaten Kapuas Siaga Darurat Kebakaran Hutan, Lahan dan Kebun

TRIBUNNEWS.COM, KUALAKAPUAS - Dianggap wilayahnya kembali rawan kebakaran lahan, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat menetapkan Kabupaten Kapuas berstatus siaga darurat bencana kebakaran hutan, lahan dan kebun.

Penetapan siaga darurat ditandai apel siaga darurat bencana dilaksanakan di halaman Gedung GPU Manggatang Tarung, Jalan Garuda Kota Kualakapuas, Kalteng, Jumat (19/8/2016) pagi.

sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2016/08/19/kabupaten-kapuas-siaga-darurat-kebakaran-hutan-lahan-dan-kebun

Titik Api Mulai Mengancam

PALEMBANG – Hamparan hutan terbakar di Desa Muara Merang, Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Asap terus mengepul saat tim pemadam melakukan water bombing menggunakan pesawat MI-8 MTV ER MYB dengan pilot asal Rusia, kemarin (8/8).

Pemadaman berlangsung empat jam dimulai pukul 12.00 WIB. Pilot kembali ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, pukul 16.00 WIB. “Kita lakukan water bombing karena daerah yang terbakar sulit dijangkau,” ujar seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel. Selain Muara Merang, titik kebakaran lain sasaran water bombing adalah lahan di Desa Rukun Rahayu, Kecamatan Sungai Keruh. Lalu Desa Embacang dan Air Balui, Kecamatan Sanga Desa serta Desa Bailagu, Kecamatan Sekayu, Muba.

sumber: http://www.sumeks.co.id/index.php/sumeks/17438-titik-api-mulai-mengancam

173 Titik Panas di Wilayah Sumatera, Sumsel Terbanyak

TRIBUNSUMSEL.COM, PEKANBARU - Sebanyak 173 titik panas terpantau berada di wilayah Sumatera, Senin (8/8/2016) pagi.

Titik panas tersebut tersebar di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 51 titik, Bangka Belitung 40 titik panas, Sumatera Utara 30 titik panas, Provinsi Riau sebanyak 22 titik, Lampung 13 titik, Sumatera Barat 10 titik panas, Provinsi Bengkulu empat titik, Jambi dua titik panas serta Kepulauan Riau satu titik panas.

sumber: http://sumsel.tribunnews.com/2016/08/08/173-titik-panas-di-wilayah-sumatera-sumsel-terbanyak

Lestarikan Mangrove Sama Dengan Menunda Perubahan Iklim. Kok Bisa?

Keberadaan mangrove di lautan Indonesia hingga saat ini masih belum terdata dengan baik. Kehadirannya, bagi sejumlah masyarakat tertentu masih dianggap sebagai penghias perairan di laut saja. Padahal, mangrove berfungsi penting secara ekologis dan bagi bumi, seperti membantu menunda perubahan iklim sebagai penyerap dan penjaga karbondioksida bagian dari Gas Rumah Kaca (GRK).

Di Indonesia sendiri, keberadaan mangrove menyebar dari ujung barat di Sabang, Provinsi Aceh, hingga ujung timur di Merauke, Provinsi Papua. Khusus di pulau Papua, mangrove diketahui menyimpan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi karbon biru (blue carbon) yang berfungsi menyerap karbondioksida (CO2) di udara.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/08/01/lestarikan-mangrove-sama-dengan-menunda-perubahan-iklim-kok-bisa/

Lahan Gambut di Sumatera Selatan Disebar Bios 44, Untuk Apa?

Berbagai upaya dilakukan guna mencegah kebakaran lahan gambut di Sumatera Selatan. Salah satunya melalui penyebaran Bios 44 ke wilayah gambut yang masih basah. Apakah Bios 44?

“Bios 44 merupakan paduan beberapa mikroorganisme yang disatukan. Bios 44 ini mampu memperkecil hingga menutupi rongga-rongga lahan gambut, sehingga lahan gambut tidak mudah terbakar. Tapi, tetap membutuhkan proses waktu,” kata Muhammad Tamim Pardede, pakar Bio Kimia Molekuler kepada Najib Asmani, Koordinator Tim Restorasi Gambut (TRG) Sumatera Selatan, saat melakukan kunjungan ke lokasi uji coba Bios 44 di Desa Sungai Rambutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, Selasa (26/07/2016) lalu.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/07/29/lahan-gambut-di-sumatera-selatan-disebar-bios-44-untuk-apa/

Konservasi Rafflesia Memang Penting Dilakukan, Mengingat…

Dari 25 jenis rafflesia yang ada di dunia, sebanyak 12 jenis dapat dijumpai di Indonesia dengan 10 diantaranya ditemukan di Sumatera. Dari 10 jenis yang ada di Sumatera itu, 4 jenis di antaranya ditemukan di lahan penduduk di Provinsi Bengkulu. Yakni, Rafflesia arnoldii, Rafflesia hasseltii, Rafflesia gadutensis, dan Rafflesia bengkuluensis.

Salah satu wilayah yang sering ditemukan Rafflesia arnoldii dan Rafflesia bengkuluensis adalah di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur. “Sepanjang 2014, sebanyak 25 rafflesia mekar meliputi 10 Rafflesia arnoldii dan 15 Rafflesia bengkuluensis. Di 2015, ada 15 rafflesia yang mekar meliputi 8 Rafflesia arnoldii dan 7 Rafflesia bengkuluensis. Untuk tahun ini, baru 2 Rafflesia arnoldii yang merekah,” tutur Ketua Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Noprianto, Sabtu (23/7/16).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/07/25/konservasi-rafflesia-memang-penting-dilakukan-mengingat/

Warga Kampar Cegah Kebakaran Lahan Pakai Mesin Sepeda Motor

TEMPO.CO, Pekanbaru - Warga Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar memiliki cara unik dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran lahan. Warga Kampar menggunakan mesin sepeda motor sebagai pompa air sumur bor di lahan gambut yang dibangun Badan Restorasi Gambut (BRG) beberapa waktu lalu.

"Sebuah inovasi yang sangat sederhana dan efektif," kata Kepala Desa Rimbo Panjang Zalka Putra saat menerima kunjungan rombongan staf kepresidenan, Kamis, 21 Juli 2016.

Pantauan Udara Wilayah OKI Belum Terlihat Titik Api

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki lahan gambut terluas di Sumsel, jajaran Polres OKI, Jumat (15/7/2016), melakukan pantau titik api dari udara dengan menggunakan helikopter milik PT Bumi Andalas Permai.

Dalam pemantaun yang dilakukan kurang lebih selama dua setengah jam tersebut, langsung dipimpin oleh Kapolres OKI, AKBP Amanzona dan didampingi Humas PT Bumi Andalas Permai, Effendi.

sumber: http://palembang.tribunnews.com/2016/07/16/pantauan-udara-wilayah-oki-belum-terlihat-titik-api