Klaim KLHK: Jumlah Penggunaan Plastik Turun 80 Persen

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim, uji coba plastik berbayar yang dilakukan sejak Februari lalu menurunkan jumlah penggunaan plastik hingga 80 persen. “Hasil evaluasinya bagus,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan B3 KLHK Tuti Hendrawati saat ditemui di gedung KLHK, Senin, 11 Juli 2016. “Penurunannya 30, 40, bahkan 80 persen.”

Tuti melanjutkan, apabila 26 kota yang turut berpartisipasi dalam uji coba itu digabungkan, rata-rata penurunan penggunaan plastik 30 persen. Ia berujar, ke depan, aturan ini akan diimplementasikan merata ke seluruh wilayah di Indonesia. Tak hanya retail, plastik berbayar juga diterapkan di industri hulu dan pasar tradisional.

Di Malam Takbiran, Warga Dusun Ini Terus Berusaha Menghalau Kawanan Gajah

Hingga hampir sepekan merayakan Idul Fitri, setiap malam warga di Dusun Talang Petai, Desa Ulak Kedondong, Kecamatan Cengal, Kebupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, terus menghalau kawanan gajah dari dusun mereka. Namun, kawanan gajah liar sekitar 30 individu itu tidak mau pergi. Mereka terus memakan kebun karet milik warga

“Tampaknya kawanan gajah, sebagian anak-anak gajah, begitu kelaparan. Sudah tiga pekan ini mereka mengendon di dusun kami. Mereka makan semua tanaman karet yang berusia muda. Tidak mau berlari dari dusun ini meskipun hampir setiap malam kami halau, termasuk pada malam takbiran lalu,” kata Supriyana, Kepala Dusun Talang Petai kepada Mongabay Indonesia melalui telepon, Sabtu (09/07/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/07/10/di-malam-takbiran-warga-dusun-ini-terus-berusaha-menghalau-kawanan-gajah/

Mungkinkah, Tahun Ini Gambut di OKI Tidak Terbakar?

Apakah tahun 2016 ini, kebakaran tidak akan terjadi di wilayah gambut Sumatera Selatan? Tampaknya, keinginan ini akan mendapatkan tantangan jika musim kemarau mulai melanda. Kenapa?

Berdasarkan penelusuran Mongabay Indonesia selama tiga hari, 24-27 Juni 2016 lalu, di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, sejumlah faktor pemicu kebakaran lahan gambut sepenuhnya belum teratasi.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/06/29/mungkinkah-tahun-ini-gambut-di-oki-tidak-terbakar/

Perubahan Iklim Membawa Dampak Dahsyat Bagi Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --Perubahan iklim membawa dampak yang dahsyat bagi Indonesia. Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Mukti Sulaiman menjelaskan, dampak pemanasan global sangat mengerikan seperti pulau terancam tenggelam. “Untungnya di Sumsel pulau-pulau kecil tidak terlalu banyak, tetapi tidak sama dengan Bangka Belitung yang paling banyak pulau,” katanya, Jumat (24/6).

Menurut Mukti, masyarakat perlu mendapatkan sosialisasi mengenai perubahan iklim. “Bila perlu digalakkan memberikan pengetahuan tentang pemanasan global sehingga masyarakat menjaga lingkungannya. Di masyarakat kita masih ada membuka lahan dengan cara membakar karena menganggap biaya murah dan lebih cepat, sehingga menjadi polusi,” kata dia.

Kesempatan Giring Kembali ke Alam Liar Selalu Ada

Giring, harimau sumatera korban konflik itu dipindahkan dari lokasi perawatannya di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Bengkulu Utara ke Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor, Jawa Barat, 5-6 Juni 2016. Translokasi dimaksudkan agar Giring mendapatkan perawatan dan pengobatan intensif terhadap penyakit yang dideritanya.

Berpindah “rumah” bukan berarti Giring akan selamanya berada di TSI, bila sembuh ia bisa dikembalikan lagi ke habitatnya. “Secara fisik, kondisi Giring normal atau tidak mengalami cacat permanen. Ia memiliki kesempatan untuk dilepasliarkan di wilayah yang sesuai,” terang drh. Erni Suyanti Musabine, dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu kepada Mongabay Indonesia, Jumat pekan lalu.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/06/22/kesempatan-giring-kembali-ke-alam-liar-selalu-ada/

Menata Lahan Gambut di Sumatera Selatan Butuh Konsolidasi Budaya

Lahan gambut yang berada di pesisir timur Sumatera Selatan (Sumsel), baik di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba), memiliki makna tersendiri bagi masyarakat. Perilaku masyarakat yang hanya memanfaatkan hasil hutan dan ikan, tanpa mengubah karakter lahan gambut, merupakan kearifan. “Guna menata lahan gambut yang saat ini mengalami kerusakan, menurut saya bukan sebatas kebijakan bersikap teknis dan hanya berorientasi ekonomi. Dibutuhkan pendekatan budaya,” kata Conie Sema, pekerja budaya dalam sebuah perbicangan dengan Mongabay Indonesia, Sabtu (11/06/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/06/13/menata-lahan-gambut-di-sumatera-selatan-butuh-konsolidasi-budaya/

Peta Restorasi Gambut Dirilis Minggu Ini

BADAN Restorasi Gambut (BRG) akan mengeluarkan peta indikatif kawasan gambut yang hendak direstorasi hingga 2020 mendatang. Peta tersebut akan mencakup lahan restorasi gambut di kawasan perusahaan, masyarakat, maupun milik negara di tujuh provinsi yang menjadi wilayah kerja BRG.

Ketujuh provinsi itu adalah Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. "Dalam peta akan ditunjukan tutupan lahannya seperti apa, dan bagaimana jaringan kanalnya," ucap Kepala BRG Nazir Foead, di Jakarta, Selasa (7/6).

sumber: http://mediaindonesia.com/news/read/49477/peta-restorasi-gambut-dirilis-minggu-ini/2016-06-07

Catatan HLH : Mengenaskan, Ratusan Gajah Sumatera Terbunuh Sejak Tahun 2012

PBB dalam Sidang Umum tahun 1972, telah menetapkan tanggal 5 Juni yang merupakan hari pertama Konferensi Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm, Belanda pada 1972, sebagai Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia

Tahun ini, HLH sedunia mengusung tema “Go Wild for Life-Zero Tolerance for the Illegal Wildlife Trade”. Tema tersebut tidak aneh, karena didasari tingginya angka perdagangan satwa dilindungi, yang mengakibatkan beberapa jenis satwa berstatus  terancam punah.

sumber http://www.mongabay.co.id/2016/06/05/catatan-hlh-mengenaskan-ratusan-gajah-sumatera-terbunuh-sejak-tahun-2012/

Dukungan Berdatangan, Akankah Penataan Lingkungan di Sumatera Selatan Lebih Baik?

Upaya penataan lingkungan hidup di Sumatera Selatan (Sumsel) yang berpijak pada spirit Talang Tuwo; tata kelola lingkungan hidup untuk kemakmuran dan kesejahteraan semua makhluk hidup, mendapat dukungan berbagai pihak. Setelah Pemerintah Norwegia, dan Inggris, kini giliran Amerika Serikat.

“Dukungan yang diberikan Amerika Serikat dalam pertemuan khusus kami dengan Dubes Roberto Blake. Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan dukungan dalam program restorasi gambut, tata kelola hutan wilayah pegunungan (Bukit Barisan), serta mendorong energi bersih dan terbarukan,” kata Dr. Najib Asmani, Sabtu (28/05/2016).

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/05/31/dukungan-berdatangan-akankah-penataan-lingkungan-di-sumatera-selatan-lebih-baik/

Cengal, Wajah Buram Kehidupan di Pesisir Timur Sumatera Selatan (Bagian-3/selesai)

Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), berada di pesisir timur Sumatera Selatan. Di lokasi ini baru-baru ditemukan berbagai artefak Sriwijaya yang tersingkap dari lahan gambut yang terbakar. Selama ini masyarakat Cengal dikenal sebagai perambah hutan. Bagaimana kehidupan mereka sebenarnya? Artikel ini merupakan tulisan ketiga, tulisan sebelumnya dapat dibaca pada tautan ini.

sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/05/24/cengal-wajah-buram-kehidupan-di-pesisir-timur-sumatera-selatan-bagian-3selesai/