FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kabupaten Sigi melalui Dinas Kehutanan dan Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan SMAN 6 menyelenggarakan acara yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesadartahuan masyarakat terkait lingkungan hidup. Acara tersebut diadakan pada tanggal 13 Juni 2024 di Hutan Purba Ranjuri, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dalam perayaan tersebut diadakan rangkaian kegiatan, termasuk menanam pohon dan pengembalian (restocking) anggrek ke habitat alamnya di hutan, dalam hal ini di Hutan Purba Ranjuri, yang telah ditetapkan sebagai Taman Keanekaragaman Hayati di Sulawesi Tengah. Hutan ini hanya berjarak sekitar 13Km dari Kota Palu. Jarak yang tidak terlalu jauh dari ibukota memiliki potensi untuk pengembangan Hutan Purba Ranjuri.
Pelaksanaan perayaan ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan penyadartahuan (awareness) masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
- Pengayaan Hutan Purba Ranjuri melalui kegiatan penanaman pohon dan restocking anggrek. Kegiatan restocking anggrek ini didukug oleh FORCLIME.
- Sosialisasi potensi alam di Kabupaten Sigi dalam rangka penyusunan grand design Hutan Purba Ranjuri.
- Meningkatkan pelibatan masyarakat di sekitar Hutan Purba Ranjuri untuk melindungi dan melestarikan hutan tersebut.
“Jangan menunggu sumber daya alam kita rusak setelah itu baru tersadar, dan perlu diketahui bahwa sebesar apapun upaya, biaya dan tenaga yang kita keluarkan tidak dapat mengembalikan alam seperti sedia kala. Jadi jaga sumber daya alam kita sebelum rusak”, kata Koordinator Provinsi FORCLIME Sulawesi Tengah, Bapak Ismet Khaeruddin, saat mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga sumber daya alam yang harus juga dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Setelah kegiatan ini, kolaborasi antara Dinas Kehutanan dan Dinas Pariwisata serta SMAN 6 akan dilanjutkan dengan melanjutkan kegiatan Monitoring restocking anggrek dan menyusun program bersama masyarakat terkait kegiatan pelestarian dan perlindungan Hutan Purba Ranjuri.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Arif Hidayat, Advisor Junior bidang Kehutanan dan Keanekaragaman Hayati
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Keanekaragaman Hayati dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
“Materi pelatihan sangat aplikatif, sesuai dengan kebutuhan kerja pada bidang kehutanan. Pemateri sangat ahli dan responsif terhadap peserta pelatihan”, kata Bapak Maichel Franclin Kareth, Staf Bidang Pembinaan Usaha Kehutanan DKLH Papua. “Perlu ada pelatihan lanjutan dan diikuti peserta yang sama agar berkelanjutan dan tepat sasaran,” tambah pak Maichel
Sebagai bagian dari pengembangan kapasitas SDM Kehutanan Provinsi Papua dalam bidang sistem informasi geografis (geographical information system-GIS), Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Papua bersama FORCLIME mengadakan pelatihan GIS tingkat dasar bagi tenaga teknis kehutanan yang berada di bawah administrasi DKLH. Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 10 – 14 Juni 2024 di Jayapura, Papua diikuti oleh 32 peserta, 10 diantaranya adalah perempuan. Secara umum, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kehutanan di lingkup DKLH, termasuk kesatuan pengelolaan hutan (KPH) dan cabang DKLH, untuk mendukung kegiatan perencanaan dan pengelolaan hutan. Pelatihan ini menggunakan aplikasi berbasis bebas dan sumber terbuka (QGIS).
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perencanaan Kehutanan DKLH Papua, Dr. Estiko Tri Wiradyo, SH. M.Si., mengatakan bahwa kemampuan GIS merupakan hal penting dalam membuat perencanaan. Oleh karena itu, DKLH sangat perlu staf yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai GIS.
Pelatihan ini difasilitasi oleh FORCLIME. Instruktur pelatihan adalah dua advisor FORCLIME, yaitu Danan P. Hadi (Advisor Penginderaan Jauh/GIS dan eLearning) dan Ruben Yogi (Advisor GIS dan Pemetaan). FORCLIME juga melibatkan bapak Amadion A. Wanaputra, S.Hut, M.Si., pengelola Laboratorium GIS Universitas Ottow Geissler Papua, untuk secara bersama memfasilitasi kegiatan pelatihan. Pelibatan Bapak Amadion dalam pelatihan ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk memperkenalkan keberadaan Laboratorium GIS UOGP kepada lingkungan mitra kerja FORCLIME.
“Materi yang diberikan mudah dimengerti. Pembelajaran dari pelatihan ini sangat mendukung untuk mengerjakan pembuatan Peta KPH yang ada di Provinsi Papua.Saya berharap ada pelatihan lanjutan dengan tingkat yang berbeda agar peserta bisa meningkatkan ilmu yang didapat”, kata Ibu Elishe Janet Lusikooy, Staf Bidang Perencanaan Kehutanan DKLH Papua
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah coaching atau mentoring, khususnya untuk KPH dampingan FORCLIME. Sehingga KPH mampu membuat peta-peta yang akan menjadi bagian dari dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Danan P. Hadi, Advisor bidang Remote Sensing/GIS dan eLearning
Ruben Yogi, Advisor Junior bidang GIS dan Pementaan
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Dalam upaya untuk meningkatkan motivasi para penggiat usaha kecil dan menengah, Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah, didukung FORCLIME, mengadakan pelatihan untuk pengembangan diri (achievement motivation training – AMT). Pelatihan dua hari ini, diadakan pada tanggal 12 – 13 Juni 2024, dan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah, Bapak Abdul Rahman, S.Hut. Pelatihan diikuti oleh 25 peserta yang merupakan perwakilan dari pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), baik yang berasal dari Kelompok Tani Hutan (KTH), maupun Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) yang telah memiliki produk hasil hutan bukan kayu. Melalui pelatihan AMT ini, peserta diharapkan dapat menggali potensi diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka agar tahu bagaimana cara memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahannya sehingga dapat menjadi pribadi yang berprestasi. Melalui pelatihan AMT ini dapat membentuk karakter wirausahawan yang tangguh, tidak suka mengeluh, selalu berpikir positif, mandiri, berdaya saing dan berakhlak mulia sehingga mampu mampu berprestasi dalam meningkatkan produktivitas usaha yang dijalankan.
Dalam pelatihan AMT, peserta memperoleh berbagai pengetahuan, antara lain:
- Pengenalan AMT. Peserta belajar untuk mengenal diri sendiri dan cara untuk dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki serta belajar dari pengalaman sendiri maupun keberhasilan orang lain.
- Inventarisasi Reaksi Sosial (IRS), yang digunakan untuk mengetahui kepribadian dan kemampuan individu. Dari sesi ini, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai tiga jenis motif sosial: need of achievement, need of affiliation, need of power, yang dapat digunakan untuk menangani masalah, menjalin hubungan (bersosialisasi), dan mengendalikan orang lain.
Setelah pelatihan ini, para peserta diharuskan untuk membagikan pengetahuan yang diperolehnya kepada anggota kelompok, sehingga pemahaman dan pengetahuan merata di seluruh anggota.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Muhammad Yusuf, Advisor, Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Hutan Lestari
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Didukung oleh: | |