FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Pada bulan September – Desember 2022, FORCLIME telah melaksanakan Identifikasi Kebutuhan Diklat (Training Need Assessment-TNA) untuk personel Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Hasil TNA tersebut dipresentasikan kepada Balai Pelatihan Lingkungan Hidup Makassar pada tanggal 19 Januari 2023, karena Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari wilayah pelayanan Balai Pelatihan LHK Makassar. Kajian Kebutuhan Pengembangan Kapasitas KPH di Provinsi Papua dan Papua Barat dilakukan dengan menggunakan capacity development strategy yang mencakup kajian tingkat: sistem dan kebijakan; organisasi; dan individu/SDM. Hasil TNA ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusat Diklat SDM LHK), Balai Pelatihan LHK di daerah, Dinas Kehutanan Provinsi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan program pengembangan kapasitas personel KPH di kedua provinsi tersebut. Hal penting yang mengemuka dalam presentasi dan diskusi ini adalah (1) Keterbatasan jumlah SDM dibandingkan luas wilayah kelola; (2) Perlunya penguatan kapasitas KPH dalam penyusunan perencanaan hutan (inventarisasi, rencana pengelolaan hutan-RPHJP dll); serta (3) Perlunya penguatan kapasitas SDM KPH untuk pemberdayaan masyarakat. Di tingkat organisasi, tata hubungan kerja KPH dengan institusi lain perlu dirumuskan dengan lebih jelas dan ketersediaan anggaran untuk implementasi Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) oleh KPH perlu ditingkatkan.
Dalam pertemuan tersebut, Koordinator Widyaiswara Balai Pelatihan LHK Makassar, Dr.Sujarwo, S.Pd, M.Si., menyampaikan terima kasih atas hasil TNA yang telah dilakukan oleh FORCLIME. Menurutnya, kedua provinsi tersebut mempunyai karakter sosial budaya yang unik sehingga perlu analisis mendalam dan pen-dekatan yang tepat.
Tindak lanjut dari pertemuan ini adalah akan dilaksanakan seminar yang akan menyampaikan hasil TNA ini, dengan mengundang Dinas Kehutanan dan KPH dari kedua provinsi, Pusat Diklat SDM LHK, Balai Pelatihan LHK Makassar dan direktorat teknis yang membidangi pembangunan KPH.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Daniel Maertz, Advisor bidang Pendidikan dan Pelatihan Orang Dewasa
Setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 113/MENLHK/SETJENT/PLA.2/2/2022 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Provinsi Papua Barat, wilayah pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tidak lagi berdasarkan wilayah aliran sungai (DAS), namun berdasarkan admistrasi. Sehingga mengubah luasan dan jumlah KPH yang ada di Provinsi Papua Barat, yang saat ini berjumlah 14 unit. Oleh karena itu, Dinas Kehutanan Papua Barat mengadakan bimbingan teknis (coaching clinic) bagi seluruh KPH di provinsi tersebut pada tanggal 19 – 21 Januari 2023 di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk membantu para manajer KPH menyusun Rencana Pengelolaan Hu-tan Jangka Panjang (RPHJP) serta penyelenggaraan pengelolaan hutan sesuai dengan aturan yang baru. Pelaksanaan coaching clinic ini merupakan kolaborasi dari Dinas Kehutanan Papua Barat, Fakultas Kehu-tanan Universitas Papua dan GIZ FORCLIME. Sehingga masing-masing pihak berkontribusi terhadap penyelenggaraan pembinaan teknis ini.
Pertemuan yang dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Ir. Runaweri F.H., MM., juga dihadiri oleh pejabat dari provinsi baru, Provinsi Papua Barat Daya, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan, Julian Kelly Kambu, ST., M.SI.
Dalam kegiatan ini, narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan materi sebagai berikut:
Narasumber lainnya adalah Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat, Ir. Runaweri F.H., MM., yang menyampaikan materi mengenai Perkembangan KPH di Provinsi Papua Barat. Selain itu, Tim Fakultas Kehutanan Universitas Papua dengan materi Metode Inventarisasi Biogeofisik dan Metode Inventarisasi Sosial, Ekonomi dan Budaya.
Dari pertemuan tiga hari tersebut, dihasilkan beberapa catatan terkait dengan penyusunan rencana pengelolaan hutan, antara lain:
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Dalam rangka melanjutkan kegiatan pendampingan untuk Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kampung Yanggandur dan Kampung Wasur, Merauke, FORCLIME berkoordinasi dengan Balai TN Wasur untuk mendiskusikan kegiatan prioritas tahun 2023 yang akan dilakukan bersama-sama di kedua kampung tersebut. Pertemuan ini dilaksanakan pada Rabu, 11 Januari 2023 di Kantor Balai TN Wasur dan dipimpin oleh Kepala Balai TN Wasur, Bapak Yarman, S.Hut, M.P.
Pertemuan diawali dengan evaluasi kegiatan pendampingan tahun 2022. Selama tahun 2022, FORCLIME telah mendukung sosialisasi program dengan prinsip-prinsip Free, Prior Informed Consent (FPIC), serta penguatan kapasitas KTH untuk kelola wilayah, kelola lembaga, dan kelola usaha. FORCLIME juga memfasilitasi kunjungan studi ke KTH di Bali Barat dan pameran ke Jayapura. Adapun kelompok di Wasur berfokus pada pengembangan jasa wisata alam, budidaya anggrek, serta pengembangan teh sarang semut. Sedangkan, kelompok di Yanggandur berfokus pada pengembangan HHBK seperti madu trigona, minyak kemiri, minyak kayu putih, minyak buah merah, abon ikan mujair, dan produk olahan dari pisang.
Berdasarkan hasil diskusi, di tahun 2023 akan kembali dilakukan penguatan kapasitas KTH serta analisis dan peningkatan akses ke pasar. Bapak Yarman juga memberikan arahan untuk mendukung pengurusan izin edar dan izin tangkar anggrek sehingga pemasaran anggrek bisa dilakukan secara lebih luas.
Di akhir pertemuan, Bapak Yarman memberikan kesan terhadap kegiatan pendampingan. “Semoga dengan adanya kegiatan pengembangan masyarakat di kampung dukungan, mereka bisa mendapatkan manfaat ekonomi secara optimal dari pengelolaan HHBK dan meningkatkan taraf kehidupan mereka,“ ucapnya.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer Bidang Strategis, Pengelolaan Hutan Lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat