FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum (CBBKDS) Kapuas Hulu telah ditetapkan oleh Man and the Biosphere (MAB) Programme UNESCO sejak Juli 2018. Pada tahun 2020, Bupati Kapuas Hulu membentuk Forum Multi Pihak (MSF), yang terdiri dari 80 orang di dalam sekretariat forum, sebagai wadah koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan, baik dari pihak pemerintah, swasta, maupun CSO. Dalam menjalankan program-program cagar biosfer, terdapat kendala dan tantangan yang dialami oleh MSF. Oleh karena itu, perwakilan dari CBBKDS Kapuas Hulu melakukan kunjungan ke Cagar Biosfer Lore Lindu (CBLL) pada tanggal 12-16 Desember 2022 untuk melihat, mempelajari, dan bertukar pengalaman terkait pengelolaan cagar biosfer.
Kedatangan tim CBBKDS ini disambut oleh Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Christina Shandra Tobondo, MT. Selanjutnya, tim CBLL membawa tim CBBKDS ke beberapa lokasi strategis dalam pengelolaan CBLL, seperti sekretariat CBLL di Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu; Rumah Cokelat, industri kecil dan menengah (IKM) produk CBLL; Galeri produk Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan mitra; dan komunitas budidaya anggrek CBLL (Kareba Orchid CBLL). Beberapa poin penting dalam pertukaran pengetahuan adalah terkait:
- Koordinasi dalam forum multi pihak, termasuk penempatan sekretariat Cagar Biosfer yang efektif.
- Sinkronisasi rencana pemerintah yang ada dengan program cagar biosfer.
- Branding produk cagar biosfer melalui sistem registrasi dan verifikasi produk.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan belajar ini, CBBKDS Kapuas Hulu akan menerapkan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh CBLL, seperti penempatan sekretariat cagar biosfer serta sinkronisasi rencana dan anggaran pemerintah untuk mendukung program-program cagar biosfer.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Fikty Aprilinayati, Advisor bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengelolaan Cagar Biosfer
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Dalam rangka melihat contoh pemanfaatan hasil hutan sebagai sumber energi di tingkat tapak, Kementerian PPN/Bappenas, didukung FORCLIME, melakukan kunjungan lapangan ke kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo. Kunjungan lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 11-12 Desember 2022, di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dan dipimpin oleh Ibu Dr. Nur Hygiawati Rahayu, S.T., M.Sc., selaku Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Kementerian PPN/Bappenas. Salah satu Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan KPHP Kendilo, KTH Alas Taka sudah sejak 2016 memiliki rumah produksi arang kayu dengan memanfaatkan tanaman kayu alaban (Vitex pinnata). Saat ini KTH Alas Taka bisa memproduksi 15 ton arang aktif per bulannya. Arang ini dimanfaatkan oleh masyarakat di kawasan KPHP Kendilo, tepatnya Desa Suweto, untuk dijadikan sumber energi alternatif pengganti gas elpiji untuk bahan bakar rumah tangga. Untuk mendukung kegiatan ini, Universitas Mulawarman juga turut memberikan dukungannya dalam bentuk bantuan kompor biomassa untuk masyarakat.
Kegiatan kunjungan lapangan dilanjutkan dengan FGD terkait potensi pengembangan hutan energi dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu untuk pembangunan kehutanan, yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2022 di Balikpapan. Dipimpin oleh Ibu Dr. Nur Hygiawati Rahayu, S.T., M.Sc., FGD dihadiri oleh tim ahli bioekonomi, KPHP Kendilo, dan Universitas Mulawarman. Beberapa hal penting hasil diskusi adalah perlunya dukungan dari pemerintah dalam pengembangan riset dan teknologi, sehingga dapat dilakukan scaling up pilot hingga menghasilkan produk layak jual. Kolaborasi dengan pelaku industri terkait dan identifikasi mitra-mitra juga menjadi hal yang penting dalam mengembangkan bioekonomi. Jika tercipta pasar baru di industri hilir, maka masyarakat, dengan dibantu oleh KPH, akan bersedia untuk menanam jenis lain sesuai dengan demand yang ada.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nurdita Rahmadani, Advisor Junior Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Pipin Permadi, Advisor Senior dan Liaison Officer
FORCLIME memiliki mandat untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan bagi pengembangan usaha Kelompok Tani Hutan di kampung dukungan melalui Program Penguatan Masyarakat Lokal dan Kesatuan Pengelolaan Hutan. Program ini bertujuan untuk memperkuat Kesatuan Pengelolaan Hutan dalam menyediakan dan memfasilitasi keterampilan terkait pengembangan usaha dan mendukung kelompok tani hutan menuju usaha mandiri dan berkelanjutan.
Oleh karenanya, bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, FORCLIME mengadakan kegiatan Pelatihan Dasar Pengembangan Wirausaha (business development) bagi kelompok tani hutan dan pendampingnya (penyuluh) dari Dinas Kehutanan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat pada tanggal 28 November hingga 1 Desember 2022 di Sorong, Papua Barat. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Hutan dan Perhutanan Sosial, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Yunus Krey, S.Hut., M.Si., dan dihadiri oleh 24 peserta.
Setelah sesi pembukaan, suasana kelas menjadi lebih hidup karena Tim Pelatih, RIWANI Globe, sebuah lembaga konsultan pengembangan bisnis dan human capital, mengajak kepada para peserta untuk membuat peraturan selama pelatihan berlangsung. Kemudian menunjuk ketua kelas dari salah satu perwakilan peserta. Dengan adanya ketua kelas, diharapkan peserta dapat memposisikan diri tidak hanya menjadi objek pelatihan, melainkan subjek (pelaku) utama dari pelatihan ini.
Pada hari pertama, Tim Pelatih memberi materi yang bersifat brainstorming: (1) Mengapa berkelompok?; (2) Mengenal tujuan kelompok; dan (3) Membuat gagasan usaha.
Pelatihan menjadi lebih interaktif karena ditunjang dengan beberapa tools microlearning seperti metaplan, mindmapping, dan lainnya.
Pada hari kedua dan ketiga, peserta diajak untuk lebih mengenai rantai nila produk, peta model bisnis, marketing, serta pengantar rencana usaha dan rencana produksi.
Sesi terakhir menjadi sesi yang penting karena peserta diharapkan dapat membuat sebuah rencana aksi (action plan). Tim pelatih membagi peserta menjadi dua kelompok, yaitu kelompok tani hutan dan pendamping. Sehingga akan ada dua rencana aksi. Diharapkan dari action plan yang telah disusun, peserta dapat konsisten mengikuti prosedur perizinan usaha serta mengaplikasikan materi-materi yang sudah didapatkan selama pelatihan.
Setelah pelatihan dasar kewirausahaan, sesi selanjutnya adalah sesi pendampingan (coaching) secara online yang rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2023.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Hakim, Advisor Pengembangan Kapasitas SDM
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM