FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sedang mempersiapkan proposal pendanaan iklim dari Green Climate Fund (GCF). Dalam rangka mempersiapkan para pihak yang akan terkait dengan proposal tersebut, Pemprov Kalimantan Barat mengadakan konsultasi publik di lima kabupaten, yaitu: Kabupaten Ketapang tanggal 15-17 Mei 2023, Kabupaten Kubu Raya tanggal 19-20 Mei 2023, Kabupaten Sintang 22-23 Mei 2023, Kabupaten Sanggau tanggal 23-26 Mei 2023 dan Kabupaten Kapuas Hulu tanggal 29-30 Mei 2023. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan perkembangan penyusunan dokumen studi kelayakan dan proposal pembiayaan iklim dari GCF kepada para pihak di tingkat kabupaten, sekaligus mendiskusikan penyusunan dokumen kerangka pengaman sosial dan lingkungan serta dokumen kajian dan rencana aksi gender.
Pelaksanaan konsultasi publik di setiap kabupaten dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten atau Kepala Bappeda Kabupaten. Selain dihadiri oleh perwakilan dari Pemprov Kalimantan Barat, juga dihadiri oleh perangkat daerah dan mitra pembangunan dari masing-masing kabupaten.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Dwi Wahyu Asti, SP, M.Si, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov Kalbar
Jumtani, Advisor Bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Rantai Nilai, Focal Point GCF Kalbar
Wandojo Siswanto, Manajer Strategis untuk Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim
Untuk mengetahui keefektifan pengelolaan kawasannya, Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Lore Lindu melakukan penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi menggunakan metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT). Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penilaian ini dilakukan setiap dua tahun sekali. BBTN Lore Lindu terakhir melaksanakan penilaian METT pada tahun 2021, dan pada tanggal 23-24 Mei 2023 kembali melaksanakan penilaian untuk tahun periode Januari 2022 hingga Mei 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan dipimpin oleh Ibu Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, M.Si selaku Kepala BBTN Lore Lindu.
Dalam kegiatan ini, FORCLIME yang diwakili oleh Bapak Ismet Khaeruddin, menjadi salah satu fasilitator penilaian METT. Kegiatan ini dihadiri oleh para staf BBTN Lore Lindu yang memberikan masukan, refleksi, dan evaluasi terhadap pengelolaan kawasan. Penilaian menggunakan metode METT ini menggunakan beberapa lembar data yang harus dilengkapi, yang meliputi pelaporan kemajuan situs kawasan konservasi, ancaman terhadap kawasan konservasi, serta penilaian efektivitas pengelolaan itu sendiri, yang membahas status hukum kawasan konservasi hingga nilai-nilai penting kawasan. Adapun beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pelaksanaan pemantauan satwa prioritas, serta patroli rutin di wilayah dengan kategori gangguan tinggi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Arif Hidayat, Advisor Junior bidang Kehutanan dan Keanekaragaman Hayati
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Kelompok Anggrek KAREBA Cagar Biosfer Lore Lindu (KAREBA CBLL) terdiri dari tiga kelompok pembudidaya anggrek yang berasal dari tiga desa di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yaitu Desa Karunia, Desa Rejeki dan Desa Bahagia. Kelompok tani anggrek ini, berdiri pada tahun 2017, beranggotakan tujuh orang dari masing-masing desa tersebut. Tujuan awal dibentuknya kelompok ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan budidaya anggrek bagi anggota kelompok dan keluarganya, khususnya perempuan yang ada di desa, mengingat sebagian besar anggota kelompok ini adalah perempuan.
Untuk meningkatkan komunikasi dan berbagi informasi, KAREBA CBLL mengadakan pertemuan rutin yang diadakan sebulan sekali. Pada tanggal 2 Mei 2023, kelompok ini mengadakan pertemuan di Desa Bahagia. Dalam pertemuan tersebut, para pengurus dan anggota kelompok menghasilkan beberapa kesepakatan untuk kemajuan bersama, diantaranya bahwa perlu adanya peningkatan sarana dan prasana di dalam rumah anggrek, seperti penggunaan pot tanah untuk menjadi tempat tumbuh anggrek tanah. Dari pengalaman sebagian anggota, pot tanah bisa menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan baik untuk jenis tanaman anggrek tertentu. Mereka juga membahas media tanam yang paling baik dari pengalaman selama melakukan budidaya anggrek. Arang dari kayu trembesi (Samanea saman) dan kayu kopi dirasakan lebih bagus sebagai media tanam. Selain membahas media tanam, pertemuan tersebut juga membahas kebutuhan kelompok, yaitu kebutuhan pupuk, insektisida dan lain lain. Hal ini disebabkan adanya hama bekicot tanpa cangkang yang sering mengganggu. Hama lainnya adalah serangga pengrusakan kuncup bunga. Dalam pertemuan tersebut, KAREBA CBLL juga membahas peningkatan kapasitas pengetahuan bersama melalui pelatihan sederhana. Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan instruktur lokal sebagai pemateri.
Dalam pertemuan yang digagas oleh kelompok pembudidaya anggrek ini, juga disepakati pelaksanaan pertemuan rutin yang akan dilaksanakan setiap bulan pada selasa minggu pertama. Dengan rutin bertemu dan bertukar pikiran ini, diharapkan para anggota kelompok bisa saling mendorong adanya keaktifan anggota yang lain. Terkait dengan kelembagaan, pertemuan juga membahas iuran bulanan dan menetapkan sekretaris KAREBA CBLL yang berasal dari Desa Rejeki, sebagai pemerataan keterwakilan dari masing-masing desa. Saat ini, ketua KAREBA CBLL berasal dari Desa Bahagia, sedangkan bendahara merupakan perwakilan kelompok dari Desa Karunia.
Pelaksanaan pertemuan bulanan ini akan dilaksanakan bergantian di salah satu desa kelompok KAREBA CBLL, bulan depan direncanakan di Desa Rejeki. Namun, tidak menutup kemungkinan diadakan di tempat-tempat yang sekiranya dapat mendukung peningkatan pengetahuan bagi anggota kelompok, misalnya di lokasi Penangkaran Anggrek yang ada di kawasan Wisata Danau Kalimpaa atau di Taman Wisata Anggrek Bancea, Kabupaten Poso.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Muhammad Yusuf, Advisor bidang Pengelolaan Hutan Lestari dan Pengelolaan Cagar Biosfer
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Didukung oleh: | |