FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat dan FORCLIME telah menyusun rencana kerja bersama tahun 2022 pada akhir kwartal tahun lalu. Dalam rangka berkoordinasi untuk pelaksanaan kegiatan yang telah tertuang dalam rencana kerja 2022 (annual workplan 2022), diadakan pertemuan pada tanggal 14 Juni 2022 di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat. Pertemuan yang dipimpin oleh bapak Budi Mulyanto, S.Pd., M.Si., pelaksana tugas Kepala BBKSDA Papua Barat, bertujuan untuk menyusun prioritas pelaksanaan kegiatan bersama.
Dalam pertemuan tersebut, BBKSDA menyampaikan usulan urutan prioritas pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut:
1. Mendukung penyusunan buku Kawasan Konservasi Papua Barat.
2. Mendukung kegiatan monitoring dan inventarisasi satwa-satwa prioritas di kawasan Taman Wisata Alam Bariat di Sorong Selatan.
Bentuk kegiatan yang diusulkan adalah:
3. Mendukung kegiatan inventarisasi, identifikasi potensi stok karbon pada tegakan hutan di Cagar Alam Tambrauw Utara.
Dukungan yang dibutuhkan adalah:
a. Peningkatan kapasitas staf BBKSDA Papua Barat dalam penilaian karbon.
b. Ground checking untuk pengambilan data karbon.
4. Mendukung kegiatan monitoring pengelolaan kawasan konservasi melalui pendekatan Management Effectiveness Tracking Tool (METT). Tahun 2022 ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022. Oleh karenanya, BBKSDA Papua Barat berharap sebelum bulan Oktober 2022 pelatihan Peningkatan Kapasitas Fasilitator METT dapat dilaksanakan.
Tindak lanjut dari pertemuan koordinasi ini adalah penyusunan kerangka acuan bagi masing-masing kegiatan untuk memprakirakan jadwal kegiatan, selain penganggarannya.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua
Salah satu kegiatan pendampingan pengembangan e-learning di lingkup Pusdiklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) yang dilakukan oleh FORCLIME dan Common Sense adalah penilaian literasi digital dari pegawai Pusdiklat dan BDLHK. Survei ini dilaksanakan pada bulan Juni 2022 dengan target responden yang mewakili widyaiswara (pelatih), pejabat struktural, pegawai fungsional Pengembang Teknologi Pembelajar, administrator Learning Management System (LMS), serta administrator penyelenggara pelatihan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengukur kompetensi dibidang digital yang dimiliki oleh para responden dalam menjalankan tugasnya terkait pengembangan eLearning. Pada tanggal 6 Juli 2022, dilakukan lokakarya daring untuk memaparkan hasil penilaian digital literasi tersebut.
Pertemuan dibuka oleh Kepala Pusat Diklat SDM LHK, Ibu Dr. Ir. Kusdamayanti, M.Si., yang menyebutkan bahwa kerja sama pengembangan eLearning dengan FORCLIME dan beberapa lembaga lain yang diinisiasi sejak tahun 2014 telah memberikan banyak manfaat, khususnya ketika situasi pandemi sehingga Pusat Diklat SDM LHK tetap bisa menjalankan tugasnya untuk melakukan kegiatan pengembangan SDM melalui eLearning. Selanjutnya, tim eLearning Pusdiklat SDM LHK yang diwakili oleh Bapak Erfan Noor Yulian juga menyampaikan presentasi mengenai update terakhir kondisi eLearning, termasuk tantangan dan kendala yang dihadapi.
Sesi inti dari kegiatan lokakarya adalah presentasi penyampaian hasil penilaian oleh Bapak Wahyu Supartono dari Common Sense. Berdasarkan hasil penilaian, tim Common Sense memberikan rekomendasi terkait beberapa hal berikut:
1) Daftar pelatihan yang dibutuhkan oleh masing-masing target grup.
2) Workflow penerapan pelatihan dengan eLearning.
3) Tools yang dapat digunakan untuk memaksimalkan eLearning seperti Authoring Tool, misalnya Articulate Rise atau Adapt dan Video Tool seperti Vyond.
4) Pengembangan unit Tim Pembuat Content serta kaderisasi staf untuk beberapa posisi.
5) Perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat mendukung program eLearning.
Selain itu, pemeliharaan LMS juga diharapkan dapat semakin ditingkatkan dengan penambahan staf yang bertanggung jawab terhadap Learning Management System.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Nastainul Hakim, Advisor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
FORCLIME secara rutin melaksanakan Quarterly Meeting sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan mitra kerja FORCLIME. Pada kuartal kedua tahun 2022, FORCLIME melaksanakan Quarterly Meeting di Samarinda tanggal 7-9 Juni 2022.
Quarterly Meeting hari pertama dibuka dengan presentasi dari Bapak Georg Buchholz, Program Direktur FORCLIME, terkait update kebijakan yang berkembang di BMZ, GIZ, dan terkait kegiatan FORCLIME, dan dilanjutkan dengan topik Monitoring dan Evaluasi untuk refleksi keberjalanan FORCLIME, melihat capaian, dan mendiskusikan strategi pelaksanaan program ke depan.
Selanjutnya, Ibu Nur Hygiawati Rahayu selaku Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Kementerian PPN/Bappenas, menyampaikan arahan untuk program FORCLIME dan menjelaskan isu-isu perencanaan kehutanan di tingkat nasional, terutama terkait Bioekonomi. FORCLIME akan mendukung Bappenas melakukan kajian Bioekonomi, yang diharapkan dapat berkontribusi untuk Background Study Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Di siang hari, pembahasan berfokus pada isu Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan perhutanan sosial di Papua dan Papua Barat. Pada sesi ini, secara daring hadir perwakilan dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah X Jayapura, BPKH Wilayah XVII Manokwari, Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah XV Jayapura, dan BPHP Wilayah XVI Manokwari. Perwakilan dari BPKH dan BPHP menyampaikan tantangan dan potensi di kawasan kerja masing-masing, dan menyampaikan masukan untuk FORCLIME terkait potensi kolaborasi bersama.
Di hari kedua, kegiatan utama Quarterly Meeting adalah bertukar pengetahuan dan pembelajaran dengan proyek GIZ terkait rehabilitasi gambut di Kalimantan, yaitu Peatland Management and Rehabilitation Project (PROPEAT). Metode yang digunakan selama pertukaran pengetahuan adalah world cafe method. Terdapat enam booth yang membahas isu-isu spesifik dari FORCLIME dan PROPEAT, dengan 2 orang penanggung jawab (PJ) di masing-masing booth. Peserta rapat selain PJ diwajibkan untuk berkeliling mendatangi semua booth untuk mendengarkan penjelasan suatu isu dan bertukar pikiran.
Agenda Quarterly Meeting hari terakhir adalah melakukan kunjungan ke salah satu kawasan ekowisata milik PT Inhutani I, yaitu Wanawisata Bukit Bangkirai.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nurdita Rahmadani, Advisor Junior Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Didukung oleh: | |