FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Melanjutkan pertemuan sebelumnya terkait rencana kerja bersama tahun 2022, FORCLIME kembali melakukan diskusi dengan Sub Pokja Gender Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) untuk membahas pelaksanaan dua kegiatan bersama, yakni penyusunan buku saku penyuluh kehutanan responsif gender dan penyusunan buku kisah bertutur (storytelling) terkait pengarusutamaan gender dalam praktik di lapangan. Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2022 secara daring dan diikuti oleh 25 peserta dari berbagai satuan kerja lingkup BP2SDM. Pertemuan dibuka oleh Kepala Bagian Program, Evaluasi, Hukum, dan Kerja Sama Teknik, Sekretariat BP2SDM, Bapak Gun Gun Hidayat, Ph.D., dan dilanjutkan dengan sambutan dari Manajer Bidang Strategis Pengembangan Kapasitas SDM FORCLIME, Bapak Edy Marbyanto..
Dalam diskusi, disepakati penetapan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan penyusunan buku saku, timeline pelaksanaan kegiatan, serta isi buku secara garis besar, yang meliputi strategi penyuluhan serta peran penyuluh dalam pencapaian FOLU Net Sink 2030 yang berlandaskan pengarusutamaan gender. Proses penulisan buku saku ini akan dipimpin oleh Pusat Penyuluhan BP2SDM. Sedangkan, penyusunan buku storytelling rencananya akan dibuka untuk seluruh pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan metode call for writing. Peserta yang mengirimkan calon tulisan juga akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum menyusun tulisan penuh.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Nastainul Hakim, Advisor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Sebagai tahap lanjutan dari Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) pada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Doda, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah melalui unit pelaksana teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kulawi bersama FORCLIME mengadakan pertemuan pada tanggal 21 Juli 2022 di Desa Doda, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pertemuan yang dibuka oleh Kepala Desa Doda, Erik, bertujuan untuk penguatan kelembagaan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) melalui pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), yang kemudian diberi nama Sintuwu Singgani, yang artinya bersatu bersama. Pilihan nama ini digunakan dengan harapan agar supaya KUPS yang sudah dibentuk ini dapat menjadi satu kekuatan bersama dalam memaksimalkan perannya untuk kesejahteraan masyarakat Desa Doda. Selanjutnya KUPS Sintuwu Singgani akan pengelola usaha pengolahan biji kemiri. Sebagai langkah awal, KPH Kulawi menyediakan alat pemecah biji kemiri yang saat ini berada di kantor KPH Kulawi, dan siap dimobilisasi ke Sekretariat KUPS di Desa Doda, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi.
Setelah pertemuan ini LPHD Desa Doda, difasilitasi FORCLIME, akan menyusun Surat Keputusan Kepala KPH Kulawi tentang Pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Sintuwu Singgani, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial. Selanjutnya KUPS Sintuwu Singgani akan melakukan pertemuan berkala sebagai sarana komunikasi dan koordinasi dalam pengelola lembaga tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Muhammad Yusuf, Junior Advisor, Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Hutan Lestari
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Focal Point Keanekaragaman Hayati KFW Forest Program 3 dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Bersama Dinas Kehutanan Papua Barat, FORCLIME mengadakan sosialisasi mengenai perhutanan sosial dan program FORCLIME di kampung-kampung dukungan, Wendi dan Haha, di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat pada tanggal 27 – 29 Juli 2022. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip Free, Prior Informed Consent (FPIC).
Pertemuan yang dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Hutan dan Perhutanan Sosial, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, bapak Yunus W. Krey, S.Hut., M.Si., dihadiri oleh perwakilan pemerintahan Kecamatan Sawiat, Kampung Wendi, Kecamatan Seremuk, Kampung Haha, Kelompok Tani Hutan (KTH) dari Kampung Wendi (KTH Wendi 1, KTH Wendi 2, KTH Lembah Hijau) serta KTH dari Kampung Haha (KTH Imian, KTH Sesna, KTH Nagi).
Kelompok tani hutan di kedua kampung dukungan telah memiliki izin skema Hutan Desa. Oleh karenanya mereka diperbolehkan mendapat bantuan dari pihak lain, dalam hal ini FORCLIME. Melalui sosialisasi ini, anggota kelompok tani mengerti bahwa bantuan yang akan diberikan bukan berupa materi atau dalam bentuk finasial. Dukungan yang akan diberikan FORCLIME berupa pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani hutan mengembangkan potensi usahanya, misalnya hasil hutan bukan kayu.
“Kami pemerintahan Kampung Wendi sangat berterima kasih kepada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat. Potensi yang ada di sini banyak, namun kapasitas SDM terbatas. Sehingga, harapannya Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan FORCLIME dapat memberikan pendampingan”, kata Sekretaris Kampung Wendi, Bapak Yeremias Krimadi.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah kelompok tani di Kampung Wendi dan Kampung Haha, dibantu oleh fasilitator kampung, menyusun rencana kerja lebih detail. Fasilitator kampung ini telah mendapatkan pelatihan untuk pelaksanaan kegiatan di kampung-kampung dampingan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua Barat
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan coordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Didukung oleh: | |