FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Dalam rangka mendukung kegiatan kelompok masyarat, termasuk kelompok perempuan, sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan nilai-nilai sosial terkait dengan pengelolaan sumber daya alam, FORCLIME dan Forum Koordinasi dan Komunikasi Cagar Biosfer Lore Lindu memfasilitasi Organisasi Perempuan Adat Ngata Toto (OPANT) mengumpulkan hukum adat khususnya terkait dengan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam. Penduduk Toro memiliki filosofis berkaitan dengan kehidupan sosial mereka, yaitu: Hintuwu, mengatur hubungan antar manusia; Katuwua, mengatur hubungan manusia dan alam; Petukua, mengatur hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta.
Setelah melalui berbagai diskusi dan pertemuan untuk pengumpulan informasi dari para tetua yang masih menyimpan dalam ingatan mereka mengenai kearifan lokal, Lembaga Adat Ngata Toro menyusunnya menjadi dokumen tertulis. Dokumen tersebut berisi hukum adat praktis terkait pengelolaan sumber daya alam dan nilai-nilai sosial untuk menjaga keseimbangan ekologi, khususnya di Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. Pendokumentasian ini bertujuan melestarikan kearifan lokal agar dapat diketahui oleh seluruh masyarakat Hukum Adat Ngata Toro, termasuk generasi muda.
Untuk menyempurnakan dokumen hukum adat tersebut, Lembaga Adat Ngata Toro didukung FORCLIME, mengadakan lokakarya pada bulan Oktober lalu. Acara yang dibuka oleh ibu Rukmini P Toheke selaku perwakilan Lembaga Adat Ngata Toro, dihadiri oleh perwakilan lembaga adat dari lima dusun di Desa Toro, Pemuda Adat Ngata Toro dan Organisasi Perempuan Adat Ngata Toro (OPANT).
Setelah dokumen Hukum Adat Ngata Toro tersusun, pada tanggal 6 November 2024 dilakukan konsultasi publik untuk menyamakan persepsi mengenai Hukum Adat Ngata Toro. Pertemuan yang dibuka oleh Kepala Desa Toro, Mulyanto Dharmawan Lagimpu, S.E., dihadiri oleh Pemerintah Desa Toro, Lembaga Adat Ngata Toro, Pemuda Adat Ngata Toro, OPANT dan tokoh perempaun Desa Toro.
Hukum Adat Ngata Toro merupakan dokumen yang disusun atas kesepakatan bersama antara Lembaga Adat Ngata Toro dan Pemerintah Desa Toro, yang kemudian akan disahkan melalui Musyawarah Adat. Selanjutnya, hukum adat ini akan memperbaharui bahan ajar Sekolah Adat Ngata Toro (Hikola Ada Ngata Toro). Sekolah ini berdiri sejak tahun 2020 atas inisiatif ibu Rukmini Toheke dan (alm) Krispus Pelea, didorong oleh rasa kepedulian yang tinggi terhadap generasi muda Ngata Toro di masa depan. Selain itu, juga karena harapan kehidupan yang selaras dengan alam.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Arif Hidayat, Advisor Junior bidang Kehutanan dan Keanekaragaman Hayati
Ismet Khaeruddin, Advisor Senior, Keanekaragaman Hayati dan Koordinator Provinsi Sulawesi Tengah
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN dalam skala lebih luas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusat Diklat SDM LHK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempersiapkan pengembangan pelatihan terbuka secara daring (Massive Open Online Course – MOOC). Metode ini merupakan salah satu solusi efektif untuk menyelenggarakan pelatihan jarak jauh bagi ASN di KLHK yang jumlahnya hampir 16.000 orang.
Salah satu dukungan pengembangan MOOC dari FORCLIME melalui konsultan Common Sense adalah peningkatan Learning Management System melalui optimalisasi fitur yang ada. Beberapa aspek penting perbaikan LMS ini kemudian disosialisasikan dan dilatihkan kepada para administrator Pusat Diklat SDM LHK dan beberapa Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara daring pada tanggal 5 November 2024, dan dibuka oleh Kepala Sub-bagian Tata Usaha Pusdiklat SDM LHK, bapak Denni Rasyid, S.E., M.Si.
Peningkatan LMS KLHK (elearning.menlhk.go.id) untuk menunjang pengembangan MOOC dilakukan pada dua aspek, yakni 1) Peningkatan kemampuan server; dan 2) Peningkatan fitur administrator LMS.
Peningkatan kemampuan server LMS sangat penting untuk mendukung implementasi MOOC karena MOOC melibatkan ribuan hingga ratusan ribu pengguna secara bersamaan sehingga membutuhkan infrastruktur server yang dapat menangani lonjakan lalu lintas, beban data, serta aktivitas secara real-time pada LMS KLHK. Untuk itu, telah disusun manual untuk meningkatkan kemampuan server LMS KLHK, diantaranya seperti instalasi control panel untuk monitoring traffic dan aktivitas, mekanisme duplikasi server untuk aktivitas uji coba (staging), hingga mekanisme back-up data secara otomatis.
Dalam kesempatan tersebut, bapak Denni Rasyid menyampaikan terima kasih atas dukungan GIZ atas fasilitasi dan dukungan dalam pengembangan MOOC, termasuk peningkatan fitur/plugin yang dibutuhkan LMS LHK serta menyiapkan panduannya untuk memudahkan Admin dalam mengelola dan mengimplementasikan pelatihan eLearning/MOOC ke depan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Naufal Abdillah, Junior Advisor bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Danan P. Hadi, Advisor bidang Remote Sensing/GIS dan eLearning
Edy Marbyanto, Manajer bidang Strategis Pengembangan Kapasitas SDM
Sejak tahun 2023, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusdiklat SDM LHK) menyiapkan pengembangan pelatihan terbuka secara daring (Massive Open Online Course – MOOC). Serangkaian kegiatan telah dilakukan FORCLIME yang didukung konsultan Common Sense untuk mengakselerasi pengembangan MOOC, temasuk penilaian kelayakan (assessment), pelatihan bagi Widyaiswara (training of trainers) dan sesi online coaching untuk penyusunan modul pelatihan, pengembangan roadmap MOOC, peningkatan Learning Management System (LMS) dan share learning terkait fasilitasi pelatihan eLearning/MOOC.
Proses pengembangan MOOC telah selesai dan dipresentasikan dalam sebuah closing workshop pada akhir bulan Oktober 2024. Dalam rangka untuk melaporkan hasil pendampingan MOOC, Kepala Pusdiklat SDM LHK bersama FORCLIME melakukan audiensi kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan jajarannya pada tanggal 24 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Pusat Diklat SDM LHK, Dr. Kusdamayanti, M.Si, menyampaikan bahwa sinergi antar unit kerja dalam lingkup Kementerian maupun dengan lembaga lain, misalnya Badan Pengelola Dana LIngkungan Hidup (BPDLH) serta proyek internasional, sangat diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan MOOC yang berkualitas di masa depan. “Peningkatan kapasitas bagi SDM internal penyelenggara MOOC perlu terus dikembangkan secara terstruktur karena dinamika teknologi digital sangat tinggi”, tambah Dr. Kusdamayanti.
Oleh karenanya, setelah struktur baru Kementerian Kehutanan terbentuk, program FORCLIME lanjutan akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Identifikasi Kebutuhan Diklat bersama eselon 1 atau direktorat teknis.
• Penyusunan roadmap pengembangan MOOC sesuai struktur baru.
• Penyusunan modul MOOC bersama direktorat teknis.
• Uji coba modul baru dan penyempurnaan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer bidang Strategis Pengembangan Kapasitas SDM
Didukung oleh: | |