FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Papua bersama FORCLIME sepakat menetapkan Kampung Babrongko di Distrik Ebugfauw Kabupaten Jayapura sebagai kampung binaan bersama. Dalam rangka membahas kegiatan yang akan dilaksanakan bersama di kampung tersebut, DKLH Papua dan FORCLIME mengadakan pertemuan pada tanggal 15 Februari 2022 melalui daring, dan dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan Kehutanan Dinas KLH Provinsi Papua, Dr. Estiko Tri Wiradyo, SH. M.Si. Dalam pertemuan dibahas rencana tindak lanjut setelah Kampung Babrongko ditetapkan sebagai kampung binaan, termasuk:
- Kunjungan lapangan untuk pengambilan data potensi dan data sosial-ekonomi-budaya sebagai dasar untuk pengembangan program.
- Rekrutmen fasilitator kampung.
- Dukungan FORCLIME untuk pengembangan organisasi kelompok, penguatan kapasitas kelompok untuk pengembangan produk potensial dan promosi terkait ekowisata.
Kampung Babrongko merupakan kampung dampingan DKLH Provinsi Papua sejak tahun 2012. Beberapa program yang telah dilakukan bersama masyarakat diantaranya pemetaan hutan sagu seluas 18 Ha yang meliputi kampung Bhaborongko dan Simporo, budidaya kayu Kombo, sebagai bahan ukiran kulit kayu. Selain itu, DKLH juga sudah melakukan pemetaan wilayah adat termasuk hutan adat di Kampung Babrongko.
Potensi yang bisa dikembangkan di Kampung Babrongko antara lain adalah ekowisata. Di kampung tersebut ada lokasi tempat main burung cenderawasih, hutan sagu yang masih alami bisa dikembangkan treking di hutan sagu, serta lanskap danau dengan pemandangan pegunungan Cycloop. Selain itu, juga memiliki kesenian dan budaya yang menarik. Kampung Babrongko juga memiliki potensi ikan air tawar khususnya ikan gabus, biota endemik Danau Sentani, yang dapat dibudidayakan.
Tindak lanjut pertemuan koordinasi ini adalah kunjungan lapangan untuk pengambilan data potensi dan data sosial-ekonomi-budaya dan proses rekrutmen fasilitator kampung.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, Pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Dalam rangka memperingati Hari LahanBasahSedunia (World Wetlands Day) 2022 yang jatuh pada tanggal 2 Februari, Pemerintah Provinsi Papua merayakannya dengan mengadakan berbagai acara mulai tanggal 21 Januari hingga 2 Februari 2022. Pada tahun ini, World Wetlands Day bertemakan ‘Wetland Action for People and Nature”. Perayaan Hari Lahan Basah Sedunia ini merupakan ajang yang tepat untuk mensosialisasikan pentingnya lahan basah bagi konservasi keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tersebut meliputi: Sosialisasi Ramsar Site kepada siswa, mahasiswa dan pencinta alam; Pengamatan burung migran; Lomba menggambar tingkat sekolah dasar.
Puncak perayaan Hari Lahan Basah Sedunia dilaksanakan pada tanggal 2 Februari di Bumi Perkemahan Taman Nasional Wasur, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua dan dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Merauke, H. Riduan, S.Sos., M.Pd. Dalam acara puncak tersebut dilakukan berbagai kegiatan, termasuk aksi tanam pohon Kayu Putih; Pelepasan satwa liar yang dilaksanakan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua di Rawa Biru diantaranya 300 ekor Arwana Irian (Scleropages jardinii) hasil penyisihan kuota tangkap tahun 2021,Sembilan ekor Kura-kura Papua Leher Panjang (Chelodina novaeguineae) yang merupakan translokasi dari DKI Jakarta pada tahun 2021, tiga ekor Soa Payung (Chlamydosaurus kingii) dan delapan ekor Kadal Lidah Biru (Tiliqua gigas) translokasi dari Sumatera Selatan tahun 2021.
Dalam acara puncak tersebut, Wakil Bupati Merauke menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten Merauke untuk membangun sinergi dengan Taman Nasional Wasur dalam mengembangkan wisata berbasis alam dan pengembangan produk-produk di Wilayah Taman Nasional Wasur. Komitmen tersebut dituangkan melalui penandatanganan dokumen oleh para pihak untuk mendukung pengelolaan dan perlindungan lahan basah di Taman Nasional Wasur.
Taman Nasional Wasur adalah taman nasional dengan lahan basah terbesar di Provinsi Papua, merupakan daerah yang berperan dalam melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah dan juga memainkan peran penting sebagai tujuan persinggahan bagi burung migran. Melalui Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1991, Taman Nasional Wasur resmi menjadi bagian dari situs Ramsar (Konvensi Internasional untuk pelestarian lahan basah bernilai penting) pada tanggal 16 Maret 2006.
Dalam acara tersebut, Taman Nasional Wasur juga mempromosikan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dikembangkan oleh masyarakat adat sebagai mitra tamann asional. Kegiatan pengembangan HHBK dan jasa lingkungan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat ini menjadi pendorong dan motivasi sebagai sumber kegiatan ekonomi kreatif yang memberikan manfaat ekonomi bagi kelompok masyarakat dampingan.
Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Ruben Yogi, Advisor Junior bidang GIS dan pemetaan hutan
Theodora F. Resubun, Advisor pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan coordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Dalam rangka penyusunan program kerja tahun 2022, FORCLIME 4.0 mengadakan Planning Workshop tanggal 24 – 27 Januari 2022 di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh staff teknis pada masing – masing Strategi Area (SA), yaitu: SA1- Kerangka kebijakan kehutanan di tingkat nasional dan daerah; SA2- Pengelolaan Hutan Lestari (PHL); SA3-Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan SA4-Pengelolaan terpadu konservasi keanekaragaman hayati dan Daerah Aliran Sungai di lanskap Cagar Biosfer Lore Lindu, serta staff administrasi dan keuangan, serta mahasiswa magang dari Universitas Papua (Unipa), Universitas Cenderawasih (Uncen), dan IPB University.
Planning workshop ini bertujuan untuk menyinkronkan program kerja tahun 2022 di tingkat nasional, provinsi, dan tapak dalam internalFORCLIME. Beberapa materi yang dipaparkan, antara lain:
1. Kerangka kebijakan kehutanan di tingkat nasional dan daerah.
2. Mengawal proses penyusunan proposal Green Climate Fund di KalimantanBarat.
3. Mendorong inklusi isu gender dalam rencana pengelolaan (RPJP) TN Wasur periode 2022-2031.
4. Mendukung diskusi pembangunan KPH di Papua dan Papua Barat pada level nasional.
5. Diskusi pelaksanaan pembangunan kehutanan dalam kaitannya dengan otonomi khusus dan peraturan terkait lainnya, termasuk perubahan iklim.
Selain pemaparan, acara ini didesain dengan sangat menarik dengan adanya tanya jawab, diskusi personal dan kerja kelompok, tayangan poster, dan permainan. Semua metode ini bertujuan untuk membangun kerjasama tim dalam mencapai visi, komitmen, dan strategi yang telah dirumuskan bersama.
Pesan menarik terkait membangun jaringan bersama mitra yang disampaikan oleh Pak Jumtani, menurut Desi Barangkea – siswa magang Unipa, yaitu “untuk bisa memetakan persoalan dengan baik, kita juga perlu membangun jejaring dengan mitra-mitra kerja supaya kita bisa memetakan persoalan dilapangan secara objektif dan juga komperensif.”
Lokakarya ini meninggalkan kesan tersendiri untuk peserta magang, termasuk bagi Desi Barangkea “Selama mengikuti kegiatan ini, saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru. Pengalaman bagaimana menyelesaikan tugas yang diberikan, bekerjasama dalam tim dan cara bergaul dengan staf teknis, administrasi dan keuangan, serta mahasiswa magang dari universitas lainnya. Salah satu hal mungkin tidak akan ditemukan di tempat lainnya, yaitu adanya rasa kekeluargaan yang tidak membedakan tinggi rendahnya suatu jabatan antar pegawai sehingga menciptakan suasana yang nyaman.” Sementara, Jumrio Nakul, siswa magang Unipa, mengatakan “merasa bangga bisa duduk bersama orang – orang hebat di GIZ”. Jumrio juga berharap mereka bukan angkatan terakhir dari Fakultas Kehutanan Unipa yang mengikuti magang di GIZ.
Sementara Rewandy Winel Engeline Peday (Unipa) berkata, “Dari kegiatan ini kami mahasiswa magang mendapat banyak pelajaran, pengalaman dan kami dapat pengetaguan bagaimana caranya melaksanakan program kerja antar tim. Kami berterima kasih kepada Koordinator dan Mentor kami yang selalu membimbing dan mengarahkan kami mahasiswa magang.”
Untuk informasi mengenai kegiatan siswa magang di Papua Barat, silakan hubungi:
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan coordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Didukung oleh: | |