FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Untuk memastikan navigasi yang aman dan komprehensif di Hutan Pendidikan Tabo-tabo, Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) Makassar dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Deswita, kelompok pemuda ekowisata di Tabo-tabo, mengembangkan peta digital yang dapat menavigasi pengunjung Hutan Pendidikan Tabo-tabo dengan aman meski tanpa sinyal telepon. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya kegiatan pariwisata di daerah tersebut.
FORCLIME mendukung pengembangan peta digital ini, khususnya melalui survei dan penentuan lokasi yang menarik, alur perjalanan, dan titik penyelamatan. Data yang dikumpulkan dan gambar-gambar kawasan akan diintegrasikan ke dalam peta digital dan ditandai dengan ikon yang sesuai, sehingga pengunjung dapat membayangkan apa yang akan dilihat atau ditemui di setiap lokasi. FORCLIME juga memberikan pelatihan untuk anggota KTH Deswita dalam membuat titik-titik tersebut melalui aplikasi bernama Avenza Maps. Kegiatan berlangsung sejak Januari 2022 dan direncanakan selesai pada Juni 2022.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Daniel Maertz, Advisor Bidang Pendidikan dan Pelatihan Orang Dewasa
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Dalam rangka mendukung Pusat Diklat SDM LHK untuk mengembangkan modul eLearning yang interaktif, FORCLIME menyediakan staf magang yang bertugas untuk mengubah modul konvensional ke dalam format e-book. Dua staf magang dari IPB University bergabung dengan FORCLIME sejak November 2021. Setelah berkoordinasi dengan Pusat Diklat SDM LHK, disepakati modul yang akan dikonversi oleh staf magang adalah modul Diklat Interpretasi Wisata Alam.
Hingga awal Bulan Maret 2022, kedua staf magang telah berhasil menyelesaikan tugas mengubah seluruh modul Interpretasi Wisata Alam yang terdiri dari 4 bagian. Selanjutnya pada bulan Maret 2022 ini, dilakukan beberapa serial pertemuan dengan Widyaiswara dari Pusat Diklat SDM LHK guna menyempurnakan draft modul eLearning tersebut. Penyempurnaan juga dilakukan melalui konsultasi intensif dengan penulis asli modul tersebut.
Akhirnya pada akhir bulan Maret 2022, modul eLearning Diklat Interpretasi Wisata Alam telah selesai disusun dan diunggah ke dalam server Learning Management System milik Pusat Diklat SDM LHK. Direncanakan modul tersebut akan digunakan sebagai bahan ajar Diklat blended learning (kombinasi daring dan tatap muka) yang akan diselenggarakan oleh Pusat Diklat SDM LHK pada bulan Mei 2022.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Nastainul Hakim, Advisor Junior Bidang Pengembangan Kapasitas SDM
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM
Dalam rangka memperingati Hari Hutan Internasional 21 Maret, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman dan Assosiasi Mahasiswa Kehutanan Internasional (International Forestry Student Association-IFSA) Indonesia mengadakan serangkaian acara, termasuk Forestry Awareness Week. Untuk mendukung kegiatan tersebut, PPI Jerman mengundang Forests and Climate Change Programme (FORCLIME) sebagai pembicara dengan tema ‘Mengenal Hutan Papua’. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung (live) di Instragram Kanal Diskusi Departemen Riset, Pendidikan dan Kajian Strategis, PPI Jerman pada tanggal 26 Maret 2022 dengan judul ‘Bincang Pagi (Kaffe AM Morgen). Acara Bincang Pagi ini dipandu oleh Sekar Ayu Woro Yunita, kandidat program master di Tropical and International Forestry, Georg – August – Universitat Gottingen. Perwakilan FORCLIME yang menjadi pembicara dalam acara ini adalah Melanesia Brigite Boseren (Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan), Rut M. Ohoiwutun (Advisor Junior bidang hutan kemasyarakatan dan hutan adat, Papua), Mohammad Sidiq (Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat).
Dalam diskusi tersebut, FORCLIME mengenalkan program-program yang sedang dan akan dilaksanakan di Tanah Papua. Materi lain yang disampaikan dalam Kaffe AM Morgen adalah:
• Kondisi hutan di Tanah Papua dan keunikan hutan di Tanah Papua yang membedakannya dengan hutan lain di Indonesia.
• Produk-produk unggulan hasil hutan bukan kayu dari Tanah Papua.
• Kearifan lokal masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya alam dan hutan.
• Peran perempuan dalam pengelolaan hutan di Tanah Papua.
Materi yang dibincangkan dikemas secara sederhana dan menarik, mengingat bahwa tidak semua peserta Kaffe AM Morgen adalah praktisi kehutanan. Melalui kegiatan ini diharapkan setiap orang, baik praktisi kehutanan dan non-praktisi kehutanan, sama-sama memahami pentingnya hutan di Tanah Papua sehingga kedepannya dapat ikut berkontribusi dalam memanfaatkan hutan dan sumberdaya alam secara bijaksana.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Rut M Ohoiwutun, Advisor Junior bidang hutan kemasyarakatan dan hutan adat, Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat