Sebelum Hentikan Operasi Pemadaman, BNPB Akan Rakor
Palembang, 18 November 2015----Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi sinyal jika operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan akan segera berakhir. Pasalnya saat ini sejumlah daerah di Sumatera mulai memasuki musim hujan. Akibatnya titik api semakin berkurang dan jarak pandang kembali normal. Sinyal tersebut disampaikan oleh kepala BNPB Willem Rampangilei di Palembang, Selasa (17/8). Pekan depan Willem akan mengundang seluruh pemangku kepentingan ke kantornya.
"Selasa pekan depan kami akan mendengarkan langsung laporan dari daerah-daerah," kata Willem. Menurutnya setelah menerimah laporan dari Gubernur, bupati dan para komandan satuan tugas, maka pihaknya baru berani mengambil keputusan terbaik dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Hingga kemarin pihaknya belum berani menarik personil dan peralatan di daerah rawan kebakaran meskipun hujan telah memadamkan sebagian titik api.
"Jangan sampai api hidup dan membesar lagi setelah kami menarik seluruh aset," ujar Willem.Menurut Willem, berdasarkan laporan BMKG dan para komandan satuan tugas bahwa hujan mulai turun di Sumatera Selatan, Kalimantan, Riau maupun Jambi. Namun hujan tersebut belum berhasil memadamkan api secara keseluruhan. Hujan hanya bisa memadamkan sebagian titik api saja. Sehingga pihaknya tetap melajutkan operasi pemadaman dari darat dan juga udara.
"Sebelum Rakor, saya juga akan bersafari ke Sumatera dan Kalimantan untuk melihat langsung kondisi di lapangan," kata Willem menambahkan penjelasannya. Kemarin, Willem bersama pejabat terkait di Posko utama satuan tugas siaga bencana asap Sumsel, memantau dari udara titik api di wilayah Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, serta daerah lain rawan kebakaran lainnya. Selanjutnya ia juga akan terbang ke Jambi, Riau maupun Kalimantan untuk keperluan serupa. Pantau tersebut kata dia sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk mengambil langkah strategis lainnya.
Sementara itu Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah mengatakan titik api masih fluktuatif. Namun ia menjamin, jumlahnya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan beberapa pekan yang lalu. Selasa kemarin misalnya, terdeteksi 52 hotspot di Sumsel. Berdasarkan data penginderaan oleh satelit terra dan aqua, di OKI terdapat 27 titik api, Ogan Ilir 4 titik, Ogan Komering Ulu (OKU) 6 titik, OKU Selatan 6 titik, masing-masing 3 titik di Muara Enim dan Musi Banyuasin, serta dua titik di OKU Timur. "Jumlahnya terus berubah dari hari ke hari namun tentu jauh sangat berkurang," katanya.
BIOCLIME report