FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Dalam rangka persiapan untuk memeriahkan penyelenggaan PON XX, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua (Dinas KLH) mengadakan seri pertemuan koordinasi bersama FORCLIME (14 Juli dan 3 Agustus 2021). Tujuan pertemuan-pertemuan tersebut adalah untuk menyiapkan materi promosi produk-produk yang dihasilkan masyarakat yang akan ditampilkan selama acara pekan olah raga yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang. Sementara, Dinas LHK sudah mempunyai galeri untuk menampilkan hasil hutan bukan kayu yang diproduksi oleh masyarakat yang didampingi oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang ada di Papua. Namun, untuk mempromosikan produk perlu dibuat materi promosi dalam bentuk brosur, leaflet, katalog, standing banner, film pendek. Untuk itu, melalui pertemuan tersebut, FORCLIME diharapkan dapat membantu membuat desain dan produksi materi promosi. Selain hasil hutan bukan kayu, produk yang ingin dipromosikan juga adalah potensi ekowisata di beberapa wilayah di Papua. Melalui materi promosi diharapkan produk yang dihasilkan oleh kelompok tani hutan dan ekowisata di Papua lebih dikenal masyarakat luas.
“Selama ini sudah ada banyak hal yang dilakukan oleh Dinas KLH untuk menjaga dan melestarikan hutan namun tidak kelihatan di publik. Seperti misalnya apa yang dilakukan oleh KPH yang mendampingi masyarakat untuk produksi hasil hutan bukan kayu dan ekowisata”, kata Bapak Aristoteles Ap, SH, S.Hut, Kabid Perlindungan Hutan Dinas KLH. “Dukungan FORCLIME diharapkan dapat menjadi salah satu media sosialisasi program-program yang telah dijalankan oleh Dinas bersama dengan masyarakat”, tambah bapak Aristoteles.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Rut M Ohoiwutun, Advisor Junior bidang hutan kemasyarakatan dan hutan adat, Papua
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Untuk mencapai masyarakat sehat, sejahtera serta berkelanjutan, maka perlu menyelaraskan kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan, dalam hal ini hutan. Karena keduanya saling berkaitan dan ketergantungan. Program konservasi hutan melalui pelayanan kesehatan untuk masyarakat di dalam dan di sekitar hutan telah berhasil dikembangkan oleh Yayasan Alam Lestari (ASRI) di Kalimantan Barat, yang kemudian dipresentasikan kepada FORCLIME. Dan FORCLIME menyambut baik inisiatif tersebut dengan harapan ASRI bisa mengembangkan konsep pelayanan kesehatan berbasis konservasi di Tanah Papua. FORCLIME menganggap konsep menghubungkan aspek kesehatan dengan perlindungan hutan adalah sebagai langkah strategis untuk masa depan. Untuk itu, FORCLIME mendukung diadakannya studi kelayakan sebagai langkah awal. Lokasi kegiatan akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura (Provinsi Papua) dan Kabupaten Tambrauw (Provinsi Papua Barat). Oleh karenanya, Tim FORCLIME di Papua Barat mengadakan pertemuan secara daring dengan Yayasan ASRI pada tanggal 13 Agustus 2021 membahas rencana pelaksanaan studi kelayakan untuk menemukan lokasi yang paling cocok bagi mengembangkan program kesehatan masyarakat berbasis konservasi hutan. Hasil dari studi kelayakan ini akan menentukan jenis program yang akan dilaksanakan, yang tentunya berkaitan dengan kesehatan berbasis konservasi dengan mempertimbangkan karakter sosial – budaya masyarakat lokal. Dalam pelaksanaannya nanti, kegiatan ini akan melibatkan para pihak terkait, termasuk Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam di Papua Barat, Universitas Papua, Dinas Kesehatan Kabupaten Tambrauw.
Dukungan FORCLIME lainnya terkait dengan persiapan pengembangan kesehatan masyarakat berbasis konservasi hutan adalah membuka peluang magang bagi pelajar dari universitas lokal untuk membantu ASRI melaksanakan studi kelayakan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua Barat
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Dalam rangka berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, tim FORCLIME di Papua Barat mengadakan pertemuan secara daring pada tanggal 9 Agustus 2021. Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pembinaan Hutan dan Perhutanan Sosial Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Bapak Yunus Krey, S.Hut., M.Si, membahas tentang perkembangan perhutanan sosial di provinsi serta kesiapan FORCLIME untuk mendukung Pokja Perhutanan Sosial Provinsi Papua Barat.
Kehadiran FORCLIME disambut dengan sangat baik oleh Bapak Yunus Krey. “Keterlibatan FORCLIME diharapkan pelaksanaannya dalam jangka menengah dan panjang. Karena tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan perhutanan sosial adalah setelah izin diperoleh, tantangan dalam pendampingan maupun tantangan membuka akses pasar”, kata Kepala Bidang Pembinaan Hutan dan Perhutanan Sosial Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat.
Dalam pertemuan tersebut disampaikan rencana dukungan FORCLIME dalam pelaksanaan kegiatan Pokja Perhutanan Sosial, termasuk:
1. Penyusunan roadmap Perhutanan Sosial;
2. Dialog program Perhutanan Sosial dan penguatan peran masyarakat adat dalam pengelolaan hutan dan pembangunan ekonomi;
3. Dukungan untuk pemberdayaan kelompok masyarakat di desa pilot wilayah kerja FORCLIME;
4. Pengembangan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan Koordinator Provinsi Papua Barat
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Didukung oleh: | |