FORCLIME
Forests and Climate Change ProgrammeTechnical Cooperation (TC Module)
Select your language
Pada tanggal 3 Desember 2020, FORCLIME menyelenggarakan soft launching ringkasan dalam bahasa Inggris dari buku Seka Sengketa di Manggala Wanabakti di Jakarta. Buku Seka Sengketa merupakan buku yang mendokumentasikan pengalaman dan pembelajaran mediasi multi pihak dalam upaya penanganan dan penyelesaian konflik agraria di Indonesia. Buku ini bukan tentang tip resolusi konflik, atau kisah sukses, tapi lebih pada pembelajaran yang didapat dari proses resolusi konflik. Karena buku tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia, maka diperlukan ringkasan dalam Bahasa Inggris. FORCLIME dan Conflict Resolution Unit (CRU), Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bekerja sama mendistribusikan pembelajaran dari Seka Sengketa kepada organisasi internasional, dengan judul: “SUPPORTING CONFLICT SENSITIVE DEVELOPMENT. Insights from Mediation Practitioners in Indonesia”.
Dalam sambutan pembukaan, Dr Apik Karyana, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mewakili Dirjen PSKL mengatakan “Salah satu program di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu Perhutanan Sosial, bertujuan untuk memberikan lebih banyak akses ke masyarakat lokal dengan maksud untuk mengelola konflik tenurial”. Lebih lanjut Dr Apik mengatakan, “Di Kementerian, saat ini konflik tenurial ditangani di eselon 2, yaitu Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Georg Buchholz, Direktur Program FORCLIME
Arief Wicaksono, Direktur Conflict Resolution Unit
Dalam rangka menerapkan praktik terbaik di dalam demplot agroforestri di kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kapuas Hulu, KPH Kapuas Hulu Timur, didukung FORCLIME, menyelenggarakan pelatihan budidaya kopi pada tanggal 24 hingga 26 November 2020 di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Pelatihan kopi ini sejalan dengan pembuatan kebun bibit (nursery) di resort KPH Kapuas Hulu Timur. Dua puluh satu peserta mengikuti pelatihan, termasuk fasilitator lapangan dari organisasi lokal dan beberapa petani. Instruktur pada pelatihan ini adalah para ahli budidaya kopi dari ASF, pusat penelitian yang berbasis di Jember, Jawa Timur.
Pada pelatihan tersebut, Kepala Desa Bahenap mengatakan, “Pelatihan dengan praktik seperti ini sangat efektif, karena peserta memahami bagaimana cara mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pada hanya teori saja seperti dalam seminar”.
Usai pelatihan, KPH Kapuas Hulu Timur membagikan bibit kepada peserta. Jadi tidak hanya ilmu yang dibawa pulang tapi juga bibit kopi yang berkualitas.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Petrus Derani, Advisor bidang pengelolaan hutan berbasis masyarakat
Reinhard Hilliger, Advisor bidang kesatuan pengelolaan hutan in Putussibau
Melanjutkan tahapan yang sudah dilalui sejak lolos seleksi akhir tahun lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berproses menyelesaikan perbaikan project concept note pembiayaan perubahan ilklim kepada Green Climate Fund (GCF). Bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan koordinasi pada tanggal 10 November 2020 untuk bersinergi dalam program penurunan emisi serta mendapatkan arahan nasional untuk proyek yang diusulkan.
Dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Bapak AL. Leysandri, Tim yang terdiri dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan , ahli ekonomi dan Pokja REDD+ diterima langsung oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Dr Ruandha Agung Sugardiman, bersama Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan dan Verifikasi. Dalam pertemuan tersebut, tim dari Kalimantan Barat mempresentasikan perkembangan concept note yang telah disusun dan telah dikaji ulang oleh Sekretariat National Designated Authority Green Climate Fund Indonesia.
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim mendukung inisiatif dan upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, melalui Pokja REDD+ bersama GIZ selaku Accredited Entities, untuk mendapatkan aternatif pembiayaan perubahan iklim sebagai kontribusi sub nasional dalam pencapaian target nasional untuk penurunan emisi sebagaimana yang ditetapkan dalam National Determined Contribution.
Untuk informasi lanjut silakan hubungi:
Jumtani, Koordinator Provinsi Kalimantan Barat
Didukung oleh: | |