FORCLIME Fasilitasi Masyarakat Kampung Tepian Buah Kabupaten Berau Lakukan Kunjungan (Study Tour) Pengelola Wisata Alam dan Jasa Lingkungan di KPH Yogjakarta

Sebagai kelanjutan dukungan FORCLIME untuk Kemitraan Kehutanan Kampung
Tepian Buah dalam Pengelolaan Wisata Alam Dan Jasa Lingkungan Air Terjun
Tembalang pasca memperoleh legal basis, FORCLIME melakukan kunjungan (study
tour) bagi masyarakat Kampung Tepian Buah ke beberapa lokasi Perhutanan Sosial
di KPH Yogjakarta yang juga mengembangan ekowisata dan jasa lingkungan
diantaranya seperti area Wisata Kalibiru (Kulon Progo), area Wisata Mangunan
(Bantul) dan area Wisata Puthuk Setumbu (Magelang). Kunjungan tersebut
dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober - 1 Nopember 2019. Selama kunjungan,
peserta mendapat informasi mengenai: sejarah dan perkembangan pengelolaan
hutan, tantangan yang dihadapi (termasuk dalam hal pengelolaan kawasan,
pengelolaan kelembagaan dan SDM, pengelolaan bisnis); kesempatan untuk
masyarakat sekitar (opportunity); keuntungan bagi pengelola dan masyarakat sekitar
dll.
Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan wisata alam dan
jasa lingkungan Air Terjun Tembalang Kampung Tepian Buah-Kabupaten Berau.
Sebanyak 12 orang, yang mewakili KPH Berau Barat, GIZ-FORCLIME, Pemerintah
Kampung Tepian Buah, Pokdarwis Allo Malau (masyarakat Kampung Tepian Buah
Kabupaten Berau) mengikuti kunjungan ini.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Suprianto, Advisor Teknis Pengelolaan Hutan Lestari, Koordinator Kabupaten Berau
Arif Data Kusuma, Koordinator Provinsi Kalimantan Timur
Lutz Hofheinz, Manajer bidang strategis, pembangunan kesatuan pengelolaan hutan
Dibuat: Jumat, 08 November 2019
Indonesia -AS bertukar pengetahuan tentang resolusi konflik pengelolaan sumber daya alam

Untuk meningkatkan pemahaman tentang pendekatan dan teknik penyelesaian konflik pengelolaan sumber daya alam, 13 perwakilan pemerintah dan masyarakat sipil berpartisipasi dalam studi banding ke Arizona, Amerika Serikat tanggal 16 - 25 Oktober 2019. Para peserta berasal dari Pemkab Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, Pemprov Kalimantan Utara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan LSM Working Group on Tenure. Kegiatan ini didukung oleh program bantuan pemerintah Jerman di Indonesia, yaitu Sustainable Agriculture Supply Chains (SASCI).
Delegasi mengunjungi berbagai lembaga pemerintah AS, seperti Departemen Dalam Negeri, Dinas Kehutanan, dan Institut Resolusi Konflik Lingkungan Universitas Arizona. Selain itu, peserta bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan mediator berpengalaman dan fasilitator resolusi konflik di lapangan. Berbagai studi kasus dianalisis untuk memahami bentuk inisiatif kolaboratif yang digunakan dalam penyelesaian konflik multi-pihak dalam pengelolaan sumber daya alam. Diskusi dilakukan bersama para pihak, seperti perwakilan dari pengelola taman nasional, pengelola hutan nasional, kelompok masyarakat adat, masyarakat sipil, bisnis dan lembaga pemerintah. Para peserta menganalisis pelajaran yang diperoleh dan mengidentifikasi kegiatan tindak lanjut yang akan dilaksanakan di Indonesia di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Johanna Riedmann, Advisor, Resolusi Konflik, FORCLIME
Per Rasmussen, Principal Adviser, Sustainable Agriculture Supply Chains (SASCI)
Dibuat: Jumat, 01 November 2019
Kunjungan ke ekowisata tandai berakhirnya program magang Universitas Papua di FORCLIME

Setelah empat setengah bulan melakukan magang di FORCLIME, tujuh lulusan Universitas Papua berbagi pengalaman dalam lokakarya Evaluasi Magang tanggal 28-31 Oktober 2019 di Yogyakarta. Sebagai bagian dari lokakarya, peserta magang belajar tentang pengelolaan hutan di Yogyakarta dengan mengunjungi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta (pabrik minyak kayu putih, hutan tanaman jati), lokasi ekowisata yang terkenal (Mangunan, Kalibiru) dan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Dalam lokakarya ini peserta magang menjelaskan bahwa mereka memperoleh banyak pengetahuan selama magang. "Saya belajar banyak selama magang, terutama, karena magang saya lebih percaya diri berbicara di depan banyak orang," kata salah seorang peserta magang, Frids N. Ronsumbre. Selain itu, dalam lokakarya ini, setiap peserta magang juga mempresentasikan proposal penelitian yang akan dilaksanakan di Papua Barat. Penelitian yang diusulkan tersebut akan didanai oleh FORCLIME.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Edy Marbyanto, Manajer bidang strategis, pengembangan SDM
Sekar Yunita, Advisor junior bidang pengelolaan hutan lestari
Dibuat: Kamis, 31 Oktober 2019