1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

2022 12 01 Pelatihan Dasar Kewirausahaan Provinsi Papua Barat wh

FORCLIME memiliki mandat untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan bagi pengembangan usaha Kelompok Tani Hutan di kampung dukungan melalui Program Penguatan Masyarakat Lokal dan Kesatuan Pengelolaan Hutan. Program ini bertujuan untuk memperkuat Kesatuan Pengelolaan Hutan dalam menyediakan dan memfasilitasi keterampilan terkait pengembangan usaha dan mendukung kelompok tani hutan menuju usaha mandiri dan berkelanjutan.

Oleh karenanya, bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, FORCLIME mengadakan kegiatan Pelatihan Dasar Pengembangan Wirausaha (business development) bagi kelompok tani hutan dan pendampingnya (penyuluh) dari Dinas Kehutanan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat pada tanggal 28 November hingga 1 Desember 2022 di Sorong, Papua Barat. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Hutan dan Perhutanan Sosial, Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Yunus Krey, S.Hut., M.Si., dan dihadiri oleh 24 peserta.

Setelah sesi pembukaan, suasana kelas menjadi lebih hidup karena Tim Pelatih, RIWANI Globe, sebuah lembaga konsultan pengembangan bisnis dan human capital, mengajak kepada para peserta untuk membuat peraturan selama pelatihan berlangsung. Kemudian menunjuk ketua kelas dari salah satu perwakilan peserta. Dengan adanya ketua kelas, diharapkan peserta dapat memposisikan diri tidak hanya menjadi objek pelatihan, melainkan subjek (pelaku) utama dari pelatihan ini.

Pada hari pertama, Tim Pelatih memberi materi yang bersifat brainstorming: (1) Mengapa berkelompok?; (2) Mengenal tujuan kelompok; dan (3) Membuat gagasan usaha.
Pelatihan menjadi lebih interaktif karena ditunjang dengan beberapa tools microlearning seperti metaplan, mindmapping, dan lainnya.

Pada hari kedua dan ketiga, peserta diajak untuk lebih mengenai rantai nila produk, peta model bisnis, marketing, serta pengantar rencana usaha dan rencana produksi.

Sesi terakhir menjadi sesi yang penting karena peserta diharapkan dapat membuat sebuah rencana aksi (action plan). Tim pelatih membagi peserta menjadi dua kelompok, yaitu kelompok tani hutan dan pendamping. Sehingga akan ada dua rencana aksi. Diharapkan dari action plan yang telah disusun, peserta dapat konsisten mengikuti prosedur perizinan usaha serta mengaplikasikan materi-materi yang sudah didapatkan selama pelatihan.

Setelah pelatihan dasar kewirausahaan, sesi selanjutnya adalah sesi pendampingan (coaching) secara online yang rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2023.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wira Hakim, Advisor Pengembangan Kapasitas SDM
Edy Marbyanto, Manajer Bidang Strategis, Pengembangan Kapasitas SDM

in cooperation with ministry of forestry and environment Didukung oleh:
Cooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz