1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

Melibatkan siswa dalam diskusi tentang perubahan iklim dan REDD+

Diskusi_Interaktif

Saat Pameran Jerman-Indonesia (JERIN) di Samarinda 13-17 Februari, yang  juga telah diselenggarakan di beberapa kota sejak Oktober 2011, FORCLIME mengundang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Samarinda dan masyarakat Samarinda untuk berdiskusi mengenai persoalan terkait dengan perubahan iklim dan REDD+. Diskusi dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Umum Kalimantan Timur pada tanggal 15 Februari dan dihadiri oleh 50 peserta yang sangat antusias.  Para narasumber yang merupakan tenaga ahli dari FORCLIME mengawali acara dengan menjelaskan penyebab dan dampak perubahan iklim, perjanjian internasional dan upaya mitigasi perubahan iklim melalui REDD+. Dalam diskusi juga dibahas mengenai upaya pengurangan emisi yang dapat dilakukan oleh peserta secara individu. Dengan kritis mereka mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dalam pengurangan emisi seperti masih banyaknya konversi hutan untuk eksploitasi pertambangan dan perkebunan, rendahnya komitmen negara maju seperti Amerika Serikat yang tidak mau meratifikasi Kyoto Protocol, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di sektor kehutanan, dan lain-lain.

Para siswa juga berbagi pengalaman terkait dengan upaya mitigasi perubahan iklim, seperti pernyataan berikut:

Saya bangga karena saya dan kawan-kawan saya telah  memanfaatkan air limbah AC yang mengandung banyak gas metana untuk pengembangan budidaya jamur tiram. Pengalaman kami telah memperoleh penghargaan juara pertama lomba karya ilmiah antar Sekolah Menengah Kehutanan di Indonesia. Limbah AC yang mengandung unsur gas rumah kaca ternyata dapat dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang produktif.
(Ije, siswi Sekolah Menengah Kehutanan Samarinda)


Dari berbagai komentar peserta, sebenarnya banyak inisiatif yang selama ini sudah dilakukan oleh masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan dan pengurangan emisi. Oleh karenanya, selain perbaikan tata kelola di tingkat pemerintahan, promosi peran serta masyarakat dalam perbaikan lingkungan perlu terus ditumbuhkembangkan selaras dengan prinsip 3M, yakni:  Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan, Mulai Sekarang Juga....

Pameran Jerman-Indonesia (JERIN) juga akan dilaksanakan di Bandung tanggal 12 -16 Maret di Kampus Pusat ITB, yang merupakan akhir dari rangkaian kegiatan JERIN. Dalam acara tersebut juga akan dipamerkan foto-foto tentang hutan yang diselenggarakan oleh FORCLIME.

Untuk informasi selengkapnya, dapat menghubungi:

Tunggul Butarbutar
Solichin Manuri 

 

Dibuat: Kamis, 23 Februari 2012

Road show untuk Penyusunan Rencana Kerja 2012 FORCLIME Komponen 2

Roadhsow_Comp-2

Dalam dua minggu pertama bulan Februari, FORCLIME Komponen 2 menyelenggarakan lokakarya di tiga kabupaten percontohan untuk menyusun rencana kerja tahunan dan menyelaraskan dengan perencanaan dinas kabupaten. Lokakarya di masing-masing kabupaten dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kehutanan Kabupaten, instansi daerah di tingkat kabupaten , UPT Kementerian Kehutanan, LSM dan masyarakat.  Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk berbagi informasi mengenai perkembangan program pada tahun 2011 dan sinkronisasi serta harmonisasi rencana kerja FORCLIME Komponen 2 untuk tahun 2012 dengan rencana mitra kerja di daerah, khususnya Dinas Kehutanan Kabupaten.  
Usulan program berupa kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam empat bidang utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Penguatan kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), pengembangan kapasitas terkait KPH  dan penyusunan rencana pengelolaan KPH;
  2. Penguatan kelembagaan Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation plus (REDD+), mendukung penyiapan  kebijakan daerah terkait REDD+, pengumpulan dan pengolahan penyusunan baseline data dan pengembangan kapasitas dalam REDD+;
  3. Fasilitasi masyarakat untuk memperoleh ijin pengelolaan Hutan Desa, penyusunan rencana pengelolaan Hutan Desa, pengembangan kapasitas dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) dan pengembangan pilot percontohan untuk agroforestry atau pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK);
  4. Fasilitasi penyusunan rencana strategis dinas kehutanan dan identifikasi masukan-masukan dari masyarakat untuk pembangunan kehutanan.

Beberapa isu yang mengemuka dalam lokakarya dan perlu ditindaklanjuti oleh FORCLIME bersama mitranya, antara lain:

  • Perlu kajian yang mendalam tentang kewenangan Pemerintah Kabupaten dalam pengelolaan hutan  termasuk dalam aspek perijinan. Kajian ini diperlukan untuk menentukan tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten dan KPH dan tata hubungan kerja mereka di masa mendatang.
  • Perlu dikembangkan memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Kehutanan dengan pihak-pihak (seperti pemilik IUPHHK) yang terlibat  dalam REDD+ Demonstration Activities (REDD+ DA) untuk menjamin pemilik IUPHHK juga mempunyai komitmen kuat dalam pengembangan kegiatan di lapangan.
  • Perlu dikembangkan insentif bagi pihak-pihak yang bekerja sama dalam program REDD+ DA, sehingga setiap inovasi yang dicapai dari percontohan yang dibangun akan memperoleh ganjaran dan terpelihara setelah berakhirnya proyek.
  • •    Perlu diberi keleluasaan dalam implementasi program REDD+ DA agar dapat mengembangkan pendekatan inovatif di tingkat tapak sebagai langkah-langkah percontohan yang mungkin belum tercakup dalam kerangka peraturan yang ada (misalnya mengkombinasikan Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala-IHMB  dan pengukuran stok karbon, praktek-praktek silvikultur, resolusi konflik, dll).

Untuk informasi selengkapnya, silakan hubungi:
Helmut Dotzauer (helmut.dotzauer@giz.de) atau
Tunggul Butarbutar (tunggul.butarbutar@giz.de) atau
Edy Marbyanto (edy.marbyanto@giz.de)

 

Dibuat: Kamis, 16 Februari 2012

Kesepakatan mengenai Pengembangan Ekowisata di Kawasan Strategis Kabupaten Kapuas Hulu ditandatangani

MoU_KSK_3

Rabu tanggal 25 Januari 2012, suatu kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding -MoU) telah ditandatangani antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan GIZ FORCLIME untuk berkontribusi dalam mengembangkan Taman Nasional Danau Sentarum dan sekitarnya sebagai Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) untuk pengembangan ekowisata. KSK ini merupakan turunan dari draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu 2011-2031. Dokumen ini akan memberikan arah yang lebih rinci dan operasional dalam pemanfaatan ruang kepada para pihak yang melaksanakan proyek pembangunan atau kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan, khususnya untuk pengembangan ekowisata di kabupaten ini, berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang. Mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor utama untuk mencapai tujuan strategis kabupaten, sebagaimana tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, KSK Kawasan Ekowisata ini akan menjadi kunci dalam menerapkan strategi pengembangan ekowisata. KSK Kawasan Ekowisata merupakan salah satu dari tiga kawasan strategis kabupaten yang telah disusun dan dijelaskan dalam rencana tata ruang:

  1. Kawasan Strategis Kabupaten Taman Nasional Danau Sentarum dan sekitarnya sebagai kawasan pengembangan ekowisata;
  2. Kawasan Strategis Kabupaten  antara Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun sebagai koridor keanekaragaman hayati; dan
  3. Kawasan Strategis Kabupaten untuk agropolitan (pengembangan agrarian).

Kolaborasi berdasarkan nota kesepahaman ini akan menghasilkan dokumen yang nantinya akan menjadi salah satu pedoman pengendalian dan pemanfaatan ruang dalam mengembangkan ekowisata di Kapuas Hulu Kabupaten hingga dua puluh tahun yang akan datang (2011-2031).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Heinz Terhorst
Team Leader of FORCLIME Component 3
heinz.terhorst@eco-consult.com

Dibuat: Senin, 06 Februari 2012

in cooperation with ministry of forestry and environmentCooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz