1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

2023 07 06 FGD KLHK Kadin nr 3

Sejak tahun 2022, FORCLIME mendukung Bappenas melaksanakan kajian untuk mengoptimalkan pemanfaatan bioekonomi hutan di Indonesia. Konsep awal pengembangan bioekonomi hutan tersebut telah tertuang dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia 2025-2045. Untuk menajamkan konsep tersebut ke dalam dokumen perencanaan lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Bappenas berupaya untuk menyusun road map pengembangan bioekonomi hutan di Indonesia. Untuk itu, dilaksanakan FGD dengan pihak-pihak yang terkait langsung dalam pengembangan industri bioekonomi hutan, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

FGD dilaksanakan pada Kamis, 6 Juli 2023 di Bogor, dan dibuka oleh Dr. Nur Hygiawati Rahayu, ST, MSc., selaku Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas. Dalam sambutannya, Ibu Nur Hygiawati menyampaikan kerangka kajian bioekonomi hutan serta pentingnya hilirisasi usaha kehutanan untuk meningkatkan nilai tambah produk hutan. Pembukaan tersebut langsung berlanjut ke paparan Bapak Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja dari Institut Teknologi Bandung yang menyampaikan potensi pengembangan bioekonomi dari minyak-minyak nabati di Indonesia.

Narasumber pertama dari KLHK yaitu Bapak Dr. Riva Rovani, S.Hut, M.Agr., dari Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan. Bapak Riva menyampaikan data-data hutan yang dipantau oleh KLHK, seperti data penutupan lahan dan hutan, potensi hutan, sebaran vegetasi, dan potensi stok karbon. Data-data yang secara berkala dipantau oleh KLHK tersebut bisa menjadi dasar untuk menentukan potensi pengembangan bioekonomi hutan di Indonesia.

Narasumber berikutnya adalah Bapak Hasanuddin, S.Hut., M.Hum., dari Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan KLHK. Bapak Hasanuddin menyampaikan proses bisnis multi usaha kehutanan serta pentingnya mengkoneksikan hulu dengan hilir untuk membangun industri yang luas. Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK selama ini telah memfasilitasi UMKM kehutanan untuk membuat Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) dalam mendukung hilirisasi kehutanan, dan ke depannya akan menyusun turunan regulasi karbon hingga sampai ke marketplace.

Narasumber dari Kadin yaitu Bapak Silverius Oscar Unggul, S.P., M.M., selaku Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beliau memaparkan upaya Kadin untuk mendorong Regenerative Forestry Business (RFB) yang akan melibatkan sektor swasta. Ke depannya, Kadin berencana membuat pilot seluas 200 ribu hektare untuk mendukung multi usaha kehutanan, salah satunya melalui pengembangan bioekonomi.

Beberapa hal yang juga didiskusikan adalah pentingnya database potensi hutan di Indonesia berdasarkan region dan basisnya (misal resin, getah) untuk menyusun kebijakan serta skala industri yang sesuai. Selain itu, didiskusikan juga pentingnya menghitung kebutuhan pasar, sehingga produk-produk bioekonomi yang dihasilkan menjadi tepat sasaran dan memiliki nilai tambah dari investasi yang dilakukan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nurdita Rahmadani, Advisor Junior Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
Pipin Permadi, Advisor Senior dan Liaison Officer

in cooperation with ministry of forestry and environment Didukung oleh:
Cooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz