1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

2021 11 22 Study trip to Kalbar 5

Provinsi Papua telah membentuk Kelompok Kerja Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan Lahan (Pokja REDD), dan sedang dalam tahap pembentukan kesekretariatan,pemilihan personel, penyusunan kegiatan, dan pengusulan pembiayaan. Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Papua selaku focal point Pokja membutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak dalam menginisiasikeberjalanan Pokja, salah satunya melalui pertukaran pengetahuan dengan provinsi lain yang memiliki pengalaman yang serupa. Oleh karena itu, FORCLIME memfasilitasi kunjungan studi DKLH Papua dan pihak terkait ke Kalimantan Barat untuk mendalami isu kehutanan dan mempelajari sistem kerja Pokja REDD+ di Kalimantan Barat.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22-27 November 2021, dan diikuti oleh perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DKLH Provinsi Papua, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua, Universitas Cenderawasih, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, dan BBKSDA Papua Barat. Peserta tiba di Pontianak pada hari Minggu, 21 November 2021. Setibanya di Pontianak, peserta disambut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kalimantan Barat, Ir. H. Adiyani, MH, yang kemudian dilanjutkan dengankunjungan ke Tugu Khatulistiwa yang merupakan landmark dari Kota Pontianak.

Dalam kunjungan studi ini, peserta berdiskusi dengan mitra-mitra di Kalimantan Barat mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pokja REDD+ serta inisiatif pengelolaan hutan oleh berbagai pihak, seperti masyarakat, universitas, hutan adat, dan KPH. Peserta juga mengunjungi KPH Kubu Raya, tepatnya Desa Rasau Jaya yang merupakan lokasi kegiatan FORCLIME fase sebelumnya. Mereka mendapatkan informasi mengenai program pencegahan kebakaran hutan di tingkat tapak, termasuk pembukaan lahan tanpa bakar, pengembangan bisnis tanaman produktif di lahan gambut, serta praktik pembuatan cuka kayu.

“Kunjungan studi ini bermanfaat untuk mendukung pekerjaan saya, terutama terkait perencanaan pembangunan kehutanan di Provinsi Papua, pembentukan kelompok kerja REDD+, dan strategi pelestarian lingkungan dan hutan dengan mengkombinasikan penghidupan masyarakat di sekitar hutan”, kata Dr. Estiko Tri Wiradyo, S.H., M.Si., perwakilan DKLH Provinsi Papua.

Pada kunjungan studi ini, peserta juga mengunjungi kantor Balai TN Gunung Palung di Ketapang dan Klinik Yayasan AlamSehat Lestari (ASRI) di Sukadana untuk mendengarkan penjelasan dan mengobservasi program kesehatan dan konservasi yang dilakukan ASRI di kawasan TN GunungPalung. Program serupa akan dilaksanakan ASRI di Tanah Papua. Saat ini sedang dilaksanakan studi kelayakan, yang didukung oleh FORCLIME, untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi yang tepat untuk pelaksanaan program kesehatan dan konservasi di Tanah Papua yang akan dikembangkan oleh ASRI.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat
Jumtani, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan focal point GCF
Nurdita Rahmadani, Advisor junior bidang pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

in cooperation with ministry of forestry and environment Didukung oleh:
Cooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz