1 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
2 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)
3 / 3

FORCLIME

 Forests and Climate Change Programme
 Technical Cooperation (TC Module)

2021 10 11 Field visit KPHP Tambrauw and pilot village identification 4

Sejalan dengan mandat FORCLIME untuk mendukung perhutanan sosial di Tanah Papua, FORCLIME berupaya mengidentifikasi calon kampung binaan di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tambrauw. Berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan KPHP Tambrauw, didapatkan tiga rekomendasi calon kampung binaan untuk pendampingan bersama, yaitu Kampung Orwen di Distrik Kwoor, Kampung Emaus di Distrik Sausapor, dan Kampung Bikar di Distrik Bikar. Tim FORCLIME bersama dengan perwakilan dari KPHP Tambrauw melaksanakan kunjungan untuk mengumpulkan informasi terkait kondisi geofisik kawasan, kelembagaan masyarakat, potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan pendampingan yang diperlukan, serta lokasi dan akses untuk menjangkau ketiga kampung tersebut. Kunjungan lapangan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Oktober 2021.

Selama kunjungan, tim FORCLIME dan KPHP Tambrauw bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat lokal yang menerima kedatangan tim dengan terbuka. Suku yang tinggal di tiga kampung tersebut adalah Suku Abun, dan sudah memiliki lembaga adat yang diakui, yaitu Lembaga Masyarakat Adat Suku Abun (LEMASA). Secara umum, potensi HHBK yang dimiliki ketiga kampung tersebut adalah pohon lawang, kemiri, rotan, anggrek, rusa, gaharu, dan masoi. Masyarakat mengelola HHBK secara berkelompok sekitar 12-27 orang, dan pengelolaannya dilakukan di hak ulayat masing-masing marga. Terdapat kearifan lokal dalam pengelolaan HHBK, khususnya minyak lawang, yaitu pengelola tidak boleh berniat jahat dan tidak boleh berhubungan dengan perempuan. Selain itu, perburuan yang dilakukan harus menggunakan alat-alat tradisional. Di sana juga terdapat hutan keramat, yaitu hutan yang hanya bisa diakses oleh marga pemilik hak ulayat tanah, dan hasil hutan di dalamnya tidak dapat dimanfaatkan oleh siapapun.

Berdasarkan hasil kunjungan ini, tim FORCLIME dan KPHP Tambrauw akan berkonsultasi kepada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat untuk menentukan kampung binaan dan berkoordinasi terkait kegiatan pendampingan di kampung tersebut. Selanjutnya, tim juga akan melakukan sosialisasi dan permintaan izin kegiatan kepada LEMASA.

Untuk informasi yang lebih lanjut, silakan hubungi:
Nita Yohana, Advisor bidang pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua Barat
Melanesia Brigite Boseren, Advisor Junior bidang penghidupan (livelihood) pedesaaan, pengelolaan dan konservasi hutan
Mohammad Sidiq, Manajer bidang strategis, pengelolaan hutan lestari dan koordinator Provinsi Papua dan Papua Barat

in cooperation with ministry of forestry and environment Didukung oleh:
Cooperation - Republic of Indonesia and Federal Republic of GermanyImplemented-by-giz